Page 298 - Kembali ke Agraria
P. 298
Kembali ke Agraria
rakyat itu sendiri, yang menjauhkan diri dari praktik monopoli dan
pengisapan, misalnya melalui koperasi dan badan usaha yang didi-
rikan bersama oleh rakyat.
Orientasi produksi sistem ekonomi kerakyatan diutamakan bagi
pemenuhan kebutuhan domestik rakyat dan bangsa sendiri dan
keuntungannya diredistribusi secara adil untuk meningkatkan kese-
jahteraan dan kemakmuran bersama.
Adapun bentuk usaha besar, menengah ataupun kecil sesung-
guhnya hanya merupakan pilihan yang didasarkan pada ukuran
keefektifan ekonomi, kemampuan manajerial dasar yang dapat
dijalankan masyarakat, sehingga roadmap transformasi usaha bersa-
ma tersebut bisa terpetakan dengan baik dan proses ini akan selalu
membuka peluang partisipasi rakyat. Bentuk usaha dari sistem ekono-
mi kerakyatan bisa kecil, menengah, bahkan skala besar dengan
mengacu prinsip cara dan orientasi produksi tadi.
Tujuan ekonomi kerakyatan adalah membangun kesejahteraan
rakyat dan kemandirian bangsa. Proses mewujudkan kesejahteraan
rakyat diletakkan sebagai bagian dari perjuangan menegakkan
kemandirian bangsa secara ekonomi, berdaulat secara politik, dan
berkepribadian kokoh dalam kebudayaan nasional kita (ingat Trisak-
tinya Bung Karno!). Dalam menggapai kesejahteraan, kita pantang
tunduk takluk pada kepentingan asing. Membangun kesejahteraan
bangsa harus senapas dengan pembangunan nasionalisme kita.
Rangkul si miskin
Membangun ekonomi kerakyatan mesti disandarkan pada
realitas sebagian besar warga negara kita dalam keadaan miskin.
Sebagian besar yang masih terjerat kemiskinan adalah kaum tani
yang hidup dan tinggal di pedesaan. Penyelenggara negara wajib
merangkul dan menjadikan mereka sebagai sasaran utama sekaligus
pusat pertumbuhan ekonomi kerakyatan kita.
Membangun ekonomi kerakyatan tentu saja harus didahului
pelaksanaan pembaruan agraria secara sejati. Rakyat miskin yang
279