Page 314 - Kembali ke Agraria
P. 314

Seputar Indonesia, 10 Juni 2007








                     Dari Pasuruan ke Reforma Agraria








                   IAPA tak tersentak menyimak sengketa tanah antara warga
               Sdengan pihak TNI AL di Alas Tlogo, Lekok, Pasuruan, Jawa Timur
               (30 Mei 2007) yang menewaskan 4 petani, 8 terluka tembak, dan
               ratusan menderita? Ini adalah tragedi kemanusiaan yang memilukan.
                   Sejumlah anak bangsa terkapar akibat direpresi alat pertahanan
               negara ketika memperjuangkan haknya atas tanah. Tragedi Pasuruan
               membuktikan otoritarianisme di lapangan agraria belum goyah, per-
               lindungan HAM bagi rakyat masih jauh, dan rencana pelaksanaan
               pembaruan (reforma) agraria dikhawatirkan tersandera oleh perilaku
               represif aparat.
                   Dari 1.753 kasus yang direkam KPA (1970–2001), tak kurang
               dari 29% kasus melibatkan kaum berambut cepak. Konflik agraria
               yang melibatkan militer banyak dilatari pengambilalihan tanah-tanah
               rakyat untuk kepentingan pembangunan infrastruktur militer seperti
               perumahan dan tempat latihan tempur serta bisnis militer di la-
               pangan agraria–seperti di sektor perkebunan, kehutanan, dan pertam-
               bangan.
                   Keterlibatan militer dalam konflik agraria selama ini kerap
               menimbulkan kekerasan karena aparat pertahanan-keamanan lebih
               condong jadi “pengawal” mesin birokrasi dan modal daripada
               melindungi rakyat yang berhak atas rasa aman. Sebagai contoh ter-
               hangat, setelah Pasuruan bergolak, belum lama ini dikabarkan aparat
               Brimob telah menangkap secara paksa dan menganiaya sejumlah

                                           295
   309   310   311   312   313   314   315   316   317   318   319