Page 317 - Kembali ke Agraria
P. 317

Usep Setiawan

            tim investigasi dan segera mengumpulkan bukti serta keterangan
            tentang apa yang sesungguhnya terjadi. Dengarkan kesaksian warga
            di lapangan, catat secara cermat, lalu jadikan sebagai dasar pe-
            nanganan lebih lanjut. Wakil rakyat di DPR juga harus memberi per-
            hatian serius atas tragedi ini dan mengambil langkah-langkah politis
            jangka panjang, misalnya inisiatif menyusun RUU Perlindungan Hak
            Asasi Petani.


            Percepat reforma agraria
                Yang paling mendasar adalah perlunya penyelesaian sengketa
            tanah berprinsip keadilan sosial yang mengutamakan hak rakyat
            (petani) sebagai korban. Pemerintah harus memperhatikan sejarah
            pemilikan tanah di lapangan dan tidak terpaku hanya pada bukti
            formal. Pendekatan yang sifatnya sosio-historis dan mengutamakan
            golongan ekonomi lemah hendaknya membuka kemungkinan
            dikembalikannya tanah ke tangan rakyat. Langkah penanganan
            kasus tanah selama ini dirasa tak lagi efektif dan belum menunjukkan
            hasil kerja menggembirakan.
                Selagi kita belum punya kelembagaan khusus sebagaimana di-
            usulkan di atas, struktur dan aparat BPN yang bertugas menangani
            perkara/konflik/sengketa tanah mesti bergerak lebih proaktif, cepat,
            dan sistematis. Pemerintah pusat dan daerah harus mengerahkan
            kemampuan dan sumber daya secara optimal sehingga hambatan
            mekanisme birokrasi tak perlu menunda, apalagi mengabaikan akar
            persoalan. Penanganan sengketa tanah tak akan berdampak banyak
            jika akar persoalan ketidakadilan agraria tidak dituntaskan.
                Solusi utuh mengatasi sengketa tanah adalah merombak struktur
            penguasaan dan pemilikan tanah sehingga lebih berkeadilan. Pas-
            tikan rakyat miskin mendapatkan akses utuh atas tanah dan sumber-
            sumber kesejahteraannya. Berkaca pada Tragedi Pasuruan, gagasan
            untuk menghidupkan kembali Departemen Agraria, dan Peradilan
            Agraria serta membentuk Komisi Nasional untuk Penyelesaian
            Konflik Agraria tampaknya patut kembali dicuatkan.


            298
   312   313   314   315   316   317   318   319   320   321   322