Page 373 - Kembali ke Agraria
P. 373
Sinar Harapan, 15 Desember 2007
Pendekatan Antropologi bagi
Konflik Agraria
ENGIRINGI ulang tahun emas Antropologi Universitas In-
Mdonesia, telah digelar lokakarya bertajuk “Konflik dan Dishar-
moni Sosial pada Era Reformasi di Indonesia: Sumbangan Pemikiran
Antropologi untuk Pembangunan Demokrasi”, 11-12 Desember 2007,
di Kampus UI, Depok.
Pada hajatan yang didukung koran Sinar Harapan ini, hadir
puluhan antropolog dari Papua hingga Aceh. Kata dosen saya dulu,
antropologi itu sejenis “ilmu dewa” karena mempelajari segala aspek
terkait manusia dan kebudayaannya. Maka, ketika para antropolog
dari berbagi penjuru berkumpul dan berdiskusi, forum ini saya ibarat-
kan pertemuan “para dewa”.
Dalam forum ini, penulis turut menyumbang pemikiran terkait
fenomena konflik agraria berikut usulan solusinya. Menurut panita,
konflik yang terkait dengan permasalahan akses, alokasi, dan distri-
busi sumber-sumber daya baik itu terkait dengan sumber daya alam,
modal usaha, dan sumber-sumber kehidupan lainnya patut menda-
pat perhatian serius. Kenapa konflik agraria tak pernah tertangani
dengan baik? Penulis menawarkan kombinasi pendekatan politik,
hukum, dan kebudayaan secara holistik dalam usaha menyelesaikan
konflik agraria di Indonesia kontemporer.
Mengacu data statistik permasalahan pertanahan yang saat ini
354