Page 99 - Kembali ke Agraria
P. 99

Usep Setiawan

            Rekomendasi

                Kehadiran Tap MPR No. IX/MPR/2001 tentang Pembaruan
            Agraria dan Pengelolaan Sumberdaya Alam, yang sempat membawa
            angin segar, ternyata belum mampu mengubah paradigma dan
            praktek politik agraria dan pengelolaan sumberdaya alam. Alih-alih
            melakukan pembaruan, Rezim Mega-Hamzah malah merancang
            sebuah kebijakan yang bertentangan dengan Tap MPR itu. Hingga
            kini, belum pernah dilakukan peninjauan ulang (review) terhadap
            seluruh peraturan perundang-undangan sebagaimana salah satu
            amanat Tap MPR. Bahkan, kini sedang terjadi pelanggengan paradig-
            ma kapitalisme dan sektoralisme di lapangan agraria dan pengelo-
            laan SDA, termasuk terhadap sumber daya air.
                Dari kajian terhadap isi maupun proses penyusunan RUU
            Sumberdaya Air itu, dapat disimpulkan bahwa keberadaannya jelas-
            jelas bertentangan dengan maksud yang dikandung oleh Tap MPR
            No. IX/MPR/2001. Penyusunan RUU tersebut bisa dikatakan sesat
            langkah, karena sebelumnya tidak pernah dilakukan peninjauan
            ulang dan koreksi yang komprehensif serta mendasar terhadap pera-
            turan perundang-undangan perairan yang ada.
                Untuk itu penyusunan RUU Sumberdaya Air seharusnya ditun-
            da terlebih dahulu sebelum adanya review menyeluruh terhadap
            peraturan perundang-undangan agraria/SDA yang ada. Penyu-
            sunan berbagai peraturan perundang-undangan yang terkait dengan
            agraria dan SDA selalu melibatkan organisasi-organisasi rakyat yang
            sejati dan independen, serta mengutamakan partisipasi politik yang
            seluas-luasnya dari kalangan rakyat.***















            80
   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104