Page 100 - Kembali ke Agraria
P. 100
Republika, 25 Maret 2003
Potret Kampung Naga Jawa Barat
(Catatan Agraria, rubrik hasil kerjasama
Republika Jabar dengan KPA dan
LBH Bandung)
AMPUNG Naga adalah salah satu komunitas masyarakat adat
Kdi Nusantara yang hingga kini masih kukuh mempertahankan
tradisi karuhun (leluhur)-nya. Orang Naga adalah bagian dari etnis
Sunda yang menjadi etnis terbanyak di Jawa Barat. Walaupun Orang
Naga memiliki sistem nilai yang berakar pada tradisi karuhunnya,
mereka tergolong penganut Islam yang cukup taat.
Dalam struktur masyarakat adat Kampung Naga dikenal pim-
pinan yang sering disebut sebagai sesepuh (tetua) adat Naga yang
menjalankan fungsi kepemimpinan dan penerus pelestarian adatnya.
Sesepuh Naga merupakan keturunan langsung dari sesepuh adat
asli yang memimpin Naga secara turun temurun. Dalam menjalankan
fungsi kepemimpinan adatnya, sehari-hari sesepuh ini didampingi
(diwakili) oleh Kuncen. Tugasnya antara lain menerima tamu dan
menjelaskan tentang adat istiadat Naga kepada tamu yang ingin
mengetahuinya. Kedua pimpinan adat ini tidak bisa dipisahkan jika
tengah berlangsung suatu upacara adat di Kampung Naga.
Wilayah adat Naga meliputi lahan di sekitar aliran Sungai
Ciwulan dari hulu (Gunung Karacak) sampai ke hilir (daerah Sala-
wu). Secara administratif, wilayah Naga meliputi tiga kecamatan.
Yaitu Kecamatan Cigalontang, Salawu, dan Cilawu, di dua kabupaten
81