Page 192 - MP3EI, Masterplan Percepatan dan Perluasan Krisis Sosial-Ekologis Indonesia
P. 192
182 Di Atas Krisis Sosial-Ekologis Semacam Apa
Megaproyek MP3EI Bekerja?
3. Pekerja yang telah bekerja dan menjalani outsourcing dan kontrak (PKWT) pada dua point di atas, diangkat menjadi
pekerja tetap dengan SK pengangkatan selambat-lambat tiga minggu setelah kesepakatan ini ditandatangani oleh kedua
belah pihak dengan tidak ada kewajiban membayar sisa kontrak bagi yang diangkat menjadi karyawan tetap.
4. Bahwa perhitungan masa kerja dimulai tiga bulan setelah bekerja di PT Multistrada.
5. Bahwa struktur upah mengacu kepada hasil perundingan antara managemen dengan PUK SP KEP SPSI PT Multistrada
pada tanggal 8 Maret 2012.
6. Bahwa terhadap 30 orang yang diakhiri hubungan kerjanya, dilakukan penilaian kembali dan bagi pekerja yang hasil
penilaiannya sesuai kriteria perusahaan akan mempekerjakan kembali sebagai karyawan tetap sedangkan bagi pekerja
yang tidak dengan kriteria akan diselesaikan hak-haknya sesuai dengan ketentuan UU No: 13/2003 (2 X pasal 156).
6. Bahwa perusahaan mengakui adanya hak berserikat di PT Multistrada.
7. Bahwa dalam hal mogok kerja yang dilakukan oleh pekerja PT Multistrada hari ini perusahaan tidak akan melakukan
tindakan balasan dalam bentuk apapun.
8. Bahwa dengan ditandatanganinya kesepakatan bersama ini maka segala permasalahan dianggap telah selesai dan kedua
belah pihak tidak akan saling menuntut dalam bentuk apapun di kemudian hari.
PT HCMI. 25 September 2012.
1. Masa kerja (pekerja) outsourcing dua tahun ke atas menjadi karyawan PKWT/tetap PT HCMI.
2. Masa kerja outsourcing dua tahun ke bawah menjadi PKWT PT HCMI.
3. SK Pengangkatan karyawan PKWT/tetap PT HCMI akan diterbitkan pada tanggal 8 Oktober 2012. Dan masa kerja akan
dibicarakan sebelum tanggal 8 Oktober 2012.
4. Berkaitan dengan perubahan status hubungan kerja yang dilakukan hari ini, management tidak ada intimidasi dalam
bentuk apapun (PHK sepihak). Baik kepada PUK maupun seluruh karyawan PT HCMI.
5. Seluruh karyawan berjanji akan menjaga dan meningkatkan produktivitas perusahaan PT HCMI.
Serangan Balik Kapital Terhadap Aksi Grebek Pabrik di Bekasi
Mengikuti hukum aksi-reaksi, aksi grebek pabrik yang berkembang dan terus meningkat di kawasan-kawasan industri Cika-
rang pada periode akhir Mei sampai November 2012, kemudian mulai mendapatkan berbagai bentuk serangan balik. Bagian
ini akan mendiskusikan secara ringkas, lima strategi kapital dalam melakukan serangan balik tersebut.
Kemunculan grebek pabrik jelas telah mengganggu beroperasinya jejaring produksi di kawasan-kawasan industri di Kabu-
paten Bekasi. Dimana banyak perusahaan yang terlanjur mengkonsentrasikan rantai pasokannya di kawasan-kawasan
18
industri tersebut. Karena itu, penggerebekan di satu pabrik, yang diikuti dengan penghentian proses produksi, telah meng-
ganggu proses produksi di pabrik-pabrik lain yang berada dalam satu struktur pengelolaan rantai pasokan yang sama. Semi-
sal, penggerebekan di PT. Samoin dan PT. Wooin, akan mengganggu proses produksi di PT. SEIN, karena kedua perusahaan
tersebut mensuplai komponen elektronik kepada SEIN. Aksi-aksi penggerebekan pada perusahaan pembuat komponen, akan
mengganggu proses produksi pada perusahaan pembeli (buyer/brand). Hal ini memperlihatkan bahwa, satu aksi grebeg pa-
brik di satu perusahaan, dapat memberikan efek berantai terhadap jejaring produksi pada sejumlah perusahaan, dapat
memberikan efek berantai terhadap jejaring produksi pada sejumlah perusahaan yang berada dalam satu struktur rantai
pasokan. Dan aksi grebek pabrikpun, mendapatkan serangan balik secara bersama-sama, khususnya perusahan-perusaha-
an yang berada dalam satu struktur rantai pasokan. 19