Page 190 - MP3EI, Masterplan Percepatan dan Perluasan Krisis Sosial-Ekologis Indonesia
P. 190
180 Di Atas Krisis Sosial-Ekologis Semacam Apa
Megaproyek MP3EI Bekerja?
Gerebeg yang muncul dalam kultur berserikat para anak-anak muda, secara efektif melumpuhkan kompleks industrial
Bekasi, dimana pemodal sudah terlanjur menuangkan kapital besar di sini. Sebagai politik jalanan gerebeg berhasil mende-
sakkan suatu keadilan untuk buruh, di masa penerapan rejim pasar tenaga kerja fleksibel saat ini. Namun demikian, sukar
membayangkan untuk selamanya menggunakan cara yang membutuhkan energi besar ini. Pada akhirnya gerakan buruh
harus melengkapinya dengan berbagai cara lain agar untuk: Pertama, jika tidak menolaknya sama sekali, memastikan pasar
tenaga kerja fleksibel tunduk pada peraturan yang melindungi buruh; dan Kedua, penyelesaian perselisihan hubungan indus-
trial yang lebih mudah, murah, cepat, dan efektif. Menyangkut yang pertama, menekan pengusaha tidaklah cukup, dalam
jangka panjang penting untuk mendesak negara agar melakukan fungsi pengawasannya. Sementara, untuk yang kedua,
diperlukan sangat banyak pembenahan di dalam sistem peradilan hubungan industrial. Padahal, orang belum lupa bahwa
16
hakim Pengadilan Hubungan Industrial bisa juga tersangkut korupsi. Gerebeg pabrik dan politik jalanan lainnya pada akhir-
nya harus dilanjutkan ke perjuangan di arena (sphere) politik untuk mewujudkan politik perburuhan yang adil.
Masa depan gerakan buruh Bekasi rupanya juga ditentukan oleh kemampuannya untuk melebur dengan masyarakat sekeli-
lingnya. Kita melihat bagaimana gerebeg dikerangkakan sebagai gerakan buruh pendatang –lawan- warga asli Bekasi.
Sementara, tukang pukul yang menghadang aksi buruh adalah juga orang-orang yang mungkin kehilangan sumber mata
pencahariannya. Kesulitan yang sama, cap sebagai orang pendatang, akan dihadapi gerakan buruh untuk memasuki arena
politik formal lokal, misalnya mencalonkan wakil buruh pada pemilihan kepala daerah dan pemilihan anggota legislatif. Un-
tuk pemilihan Gubernur Jawa Barat tahun 2013 ini, FKI condong untuk mendukung pencalonan pasangan Rieke Dyah
Pitaloka-Teten Masduki; pilihan yang masuk akal menimbang kedekatan pasangan calon gubernur ini dengan gerakan buruh.
Hingga awal tahun 2013, FKI sendiri mengalami beberapa perkembangan dan penataan internal. Sejak November 2012, FKI
sudah berdiri di Karawang, Purwakarta, dan Tangerang. Dengan berbagai pertimbangan, antara lain untuk meningkatkan
status legalnya, FKI meninggalkan bentuk organisasi forum dan meningkatkannya menjadi bentuk federasi. Nama barunya:
Federasi Pekerja Industri. Banyak perdebatan seputar perubahan ini, karena tidak semua anggota FKI setuju dengan pilihan
untuk menjadi federasi. Kemudian, sebagai organisasi yang dimulai dengan kehendak melakukan pembaharuan, Federasi
17
Pekerja Industri memutuskan untuk tidak berafiliasi dengan konfederasi manapun. Pada saat yang sama, beberapa pengu-
rus Federasi dipecat dari serikat KEP (Kimia, Energi, Pertambangan) dan dari perusahaannya. FKI menyebut dirinya: muda,
berani, dan berbahaya. Sebagai antitesis dari tradisi berserikat lama, pada tahun-tahun mendatang, FKI akan menghadapi
banyak tantangan baru.
Daftar enam PB yang dihasilkan paska Gerebeg Pabrik
PT Denko Wahana Industri. Tanggal penandatanganan kesepakatan: 6 Juni 2012.
1. Bahwa status karyawan kontrak dengan masa kerja di atas dua tahun berubah status menjadi karyawan tetap dengan SK
Pengangkatan diberikan pada tanggal 20 Juni 2012.
2. Bahwa karyawan yang di bawah dua tahun akan ditinjau kontrak kerjanya, apabila ada pelanggaran kontrak maka secara
otomatis berubah status menjadi tetap.
3. Karyawan yang diputus kontraknya berjumlah (terlampir) akan dipekerjakan kembali dengan status tetap. [halaman
Lampiran PB mencantumkan nama 21 orang pekerja, ed.].
4. Bahwa sistem pemagangan akan ditinjau kembali sesuai dengan ketentuan UU.
5. Bahwa penggunaan sistem PKL akan mengikuti peraturan yang berlaku.