Page 226 - MP3EI, Masterplan Percepatan dan Perluasan Krisis Sosial-Ekologis Indonesia
P. 226
216 Di Atas Krisis Sosial-Ekologis Semacam Apa
Megaproyek MP3EI Bekerja?
Hilirisasi Nikel Melalui MP3EI: Pengkaplingan Tanah Semakin Meluas
Di Desa Maba Pura, selain terhimpitnya ruang kelola rakyat akibat adanya ekstraksi pertambangan, pemerintah saat ini
melalui kemitraan sejumlah pengusaha mencanangkan pembangunan pabrik pengelolaan nikel atau lebih dikenal Pabrik
Feronikel yang berada di tepatnya di wilayah perkampungan Desa Maba Pura, lokasi pembangunan pabrik feronikel ini
berjarak 50 meter dari lokasi perkampungan.
Pembangunan pabrik pengelolahan nikel milik PT. Antam ini adalah buah dari proyek MP3EI yang menginginkan adanya hilir-
isasi nikel. Wilayah Maluku Utara terutama di Pulau Halmahera ditetapkan sebagai wilayah untuk penyuplai bahan mineral
nikel. Lokasi pembangunan pabrik feronikel ini difokuskan pada dua unit lokasi, di Halmahera Timur oleh PT. Antam Buli, dan
Halmahera Tengah, Weda oleh PT. Weda Bay Nikel.
Rencana pembangunan pabrik feronikel di Maba Pura ini, beberapa kalangan masyarakat berpendapat akan berpindahnya
kampung kerena lokasi perkampungan akan digunakan sebagai lokasi pabrik, sementara kalangan masyarakat lainnya
berpendapat bahwa pembangunan pabrik ini adalah sebuah peluang baik untuk melebarnya ruang lapangan pekerjaan.
Dari hasil riset di desa Maba Pura, kelompok pelacak tanah juga sudah mulai merambah di lokasi-lokasi hutan Desa Maba
Pura. Kali ini lokasi yang ditarget adalah lokasi dari pembangunan pabrik feronikel Antam. Kelompok masyarakat ini saban
hari mendatangi sejumlah kawasan hutan yang direncanakanan dibangunya lokasi pabrik. Menurut salah satu warga desa
Maba Pura, “Sekarang ini orang-orang sudah mulai mengkapling hutan yang masuk di areal pembangunan pabrik fero itu”.[]
Catatan:
1. Sebagian data dalam laporan ini adalah data penelitian yang dilakukan oleh Surya Saluang, Didi Novrian, Risman Buamona, Meifita
Handayani, fahrudin Malokko, dan Isman Masusu. Di Halmahera Timur pada Februari – Maret 2012.
2. Keterangan tentang sejarah kepulauan ini dapat dilihat dalam banyak sumber, diantaranya: Taufik Adnan Amal; Kepulauan rempah-
rempah: Perjalanan sejarah Maluku Utara, 1250-1950, Gora Pustaka Indonesia, Nala Cipta Litera, dan Bursa Kawasan Timur Indonesia,
2007. Des Alwi, Sejarah Maluku: Bandaneira, Ternate, Tidore, dan Ambon, Dian Rakyat. 2005.
3. Diolah dari data kementrian ESDM tahun 2011.
4. Lebih jelas tentang ini dapat di lihat dalam laporan penelitian Orang Halmahera Timur dan Tanahnya. Surya Saluang, Didi Novrian,
Risman, dkk. Laporan penelitian Sajogyo Institute dan Burung Indonesia 2012. Naskah belum diterbitkan.