Page 173 - Pengembangan Kebijakan Agraria: Untuk Keadilan Sosial, Kesejahteraan Masyarakat dan Keberlangsungan Ekologis
P. 173

Pengembangan Kebijakan Agraria untuk Keadilan Sosial, Kesejahteraan Masyarakat dan Keberlanjutan Ekologis

                Keempat, dijalankannya UUPD (Undang-undang Pemerintahan
            Desa) tahun 1979. Peraturan ini secara langsung mengubah desa
            yang semakin kehilangan dinamika proses politik yang demokratis-
            partisipatifnya. Rangkaian peraturan dari penjabaran UUPD
            1979 dalam praktiknya semakin menguatkan kuku birokrasi
            yang nyata-nyata menghambat partisipasi sejati masyarakat desa.
            Kemudian disediakanlah format-format institusi partisipasi
            yang disusun dengan peraturan yang selaras dengan kepentingan
            (politik, sosial, ekonomi) Orde Baru dan merupakan upaya kontrol
            birokrasi terhadap kekuatan masyarakat desa. Contohnya adalah:
            Lembaga Musyawarah Desa (LMD) yang manifestasinya menjadi
            representasi dari kekuatan legislatif rakyat, dan hakekatnya adalah
            ‘boneka’ birokrasi. Juga persoalan perubahan Lembaga Sosial
            Desa (LSD) yang menjadi Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa
            (LKMD). LSD merupakan wadah partisipasi langsung pemuka
            desa dalam pembangunan desa, diubah secara seragam menjadi
            wadah kontrol LKMD yang diketuai oleh Kepala Desa. Tak
            beda dengan peran perempuan, yang kemudian dikoordinasikan
            melalui Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), yang di desa
            wajib diketuai oleh Ibu Kepala Desa. Pengambilan keputusan
            mengenai kepemimpinan di desa juga sudah kehilangan banyak
            kadar demokrasi dan partisipasinya. Sebab aparat Kecamatan,
            militer dan kepolisian memperoleh keabsahan untuk mencampuri
            dan bahkan bisa “menggagalkan seorang calon Kepala Desa” dalam
            keseluruhan proses pemilihan kepala desa, karena merekalah panitia
            pemilihan kepala desa.
                Lintasan pembungkaman dan penyeragaman daya kritis rakyat
            di level kebijakan dan partisipasi masyarakat semasa Orde Baru,
            sebagaimana diuraikan diatas, sebenarnya masih mengembang ke
            ranah yang lebih luas dalam dimensi yag lebih beragam. Stigmatisasi

                                    — 154 —
   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177   178