Page 49 - Pengembangan Kebijakan Agraria: Untuk Keadilan Sosial, Kesejahteraan Masyarakat dan Keberlangsungan Ekologis
P. 49

Pengembangan Kebijakan Agraria untuk Keadilan Sosial, Kesejahteraan Masyarakat dan Keberlanjutan Ekologis

            tidak rajin membuka lahan tidak memiliki tanah sama sekali.
            Aktivitas pendulangan melupakan masyarakat akan arti penting
            tanah di masa depan.
                Melalui mekanisme seperti diuraikan di atas maka saat ini
                                                                   18
            di Cempaka ditemukan tiga surat tanah yang menjadi alas hak
            penguasaan tanah, yaitu; (1) Surat Keterangan Kepala Padang;
            (2) Surat Keterangan Tanah (SKT); dan (3) Surat Keterangan
            Penguasaan Fisik Bidang Tanah (Sporadik). Mengenai perbedaan
            ketiga jenis surat tersebut lihat tabel.1.

                     Tabel.1. Perbandingan Tiga Jenis Alas Hak

                         Surat keterangan   Surat Keterangan
              Jenis surat   Kepala Padang?Izin   Tanah    Sporadik
                        Pembukaan Tanah    (SKT)
            Format Isian  1. dasar-dasar   1. letak tanah  1. identitas yang
                          pemberian izin  2. ukuran tanah  membuat
                       2.  pihak yang diberi  3. ukuran dan halat-  pernyataan
                          izin           berhalat (batas-  2.  letak tanah yang
                       3. peruntukan tanah,  batas) tanah,   dimaksud
                       4.  letak tanah/ lokasi  4. pihak yang   3. ukuran (panjang,
                          tanah          menguasai      lebar luas),



            18. Alas hak adalah bukti dasar untuk pengurusan sertifikat ke BPN. SKT,
               Sporadik, ataupun Surat Keterangan Kepala Padang merupakan bentuk-
               bentuk alas hak. Pada dasarnya walaupun belum mendapatkan legalisasi
               hak atas tanah berupa sertifikat (hanya memegang surat yang disebut “alas
               hak” tersebut), para pemegangnya tetap memiliki penguasaan penuh atas
               bidang tanahnya. Dengan bukti hak tersebut ia bisa menjual, menggadaikan,
               mewariskan, mewakafkan, dan sebagainya kecuali sebagai bukti agunan ke
               Bank. Bank tidak menerima agunan tanah kecuali yang memiliki sertifikat.
               Sementara pihak yang paling berhak dan terpercaya oleh Bank dalam
               pembuatan sertifikat adalah BPN, tidak yang lain. Dapat dikatakan sertifikat
               adalah pengakuan kepemilikan oleh negara secara formal terhadap bidang
               tanah tertentu atas nama seseorang.

                                    — 30 —
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54