Page 44 - Pengembangan Kebijakan Agraria: Untuk Keadilan Sosial, Kesejahteraan Masyarakat dan Keberlangsungan Ekologis
P. 44

Administrasi Pertanahan dan Larasita: Mengangankan Ruang Negosiasi-Partisipasi Rakyat di Level Desa

             pada Tahun 2004, Kota Banjarbaru merubah wilayahnya dari
             3 wilayah kecamatan menjadi 5 wilayah kecamatan dengan 20
             kelurahan.
                 Banjarbaru diproyeksikan menjadi wilayah perkotaan dan
             pusat pemerintah. Rencana umum tata ruang wilayah Banjarbaru
             menetapkan wilayah Banjarbaru sebagai wilayah perkotaan dengan
             lebih banyak menyediakan lahan bagi pemukiman. Sebagai wilayah
             yang akan dijadikan pusat pemerintahan di Banjarbaru kini tengah
             dibangun komplek perkantoran gubernur Kalimantan Selatan.
             Perubahan status pemerintahan dan rencana pembangunan ini
             memunculkan persoalan pertanahan di Banjarbaru. Katidaktertiban
             data pertanahan juga menjadi masalah tersendiri yang harus
             diselesaikan. Selain itu secara faktual masih banyaknya tanah
             pertanian yang ada di daerah ini merupakan kondisi yang harus
             disikapi secara bijak oleh pemerintah sehingga tidak merugikan
             pihak lain meskipun rencana pembangunan menetapkanya sebagai
             wilayah pemukiman sebagai pendukung perkotaan. Di Banjarbaru
             juga masih terdapat tanah-tanah kosong yang harus diredistribusi
             melalui reforma agraria. Kesiapan pemerintah dituntut untuk
             menata aspek pertanahan sebagai skema pembangunan rakyat.
             Beberapa program yang dijalankan BPN sejauh ini adalah program
             sertifikasi berupa Prona, Proda, sertifikasi untuk UMKM dan land
             reform. Saat ini pemerintah kota Banjarbaru sedang melakukan
             upaya untuk menertibkan administrasi pertanahan yang dinilai
             amburadul. Tertibnya administrasi pertanahan adalah modal utama
             untuk menjalankan pembangunan. Tulisan ini hendak menjelaskan
             aspek administrasi pertanahan di Banjarbaru, melihat berbagai
             persoalanya, dan bagaimana administrasi pertanahan itu dapat
             menjadi ruang partisipasi rakyat untuk mencapai pembangunan
             yang adil dan menyejahterakan.

                                      — 25 —
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49