Page 42 - Pengembangan Kebijakan Agraria: Untuk Keadilan Sosial, Kesejahteraan Masyarakat dan Keberlangsungan Ekologis
P. 42
Administrasi Pertanahan dan Larasita: Mengangankan Ruang Negosiasi-Partisipasi Rakyat di Level Desa
luasan lahannya kecil dan sedang, dan tidak terlalu berpengaruh
pada mereka yang lahannya luas. Meskipun ganti rugi untuk
lahan-lahan yang tergusur relatif tinggi dibandingkan harga jual
tanah yang berkembang pada waktu itu di masyarakat, tetapi harga
lahan persawahan di daerah-daerah yang terkena JLS juga semakin
melambung tinggi. Ini membuat tidak mudah bagi para petani
untuk mengganti lahannya yang hilang akibat penggusuran lahan
tersebut. Selain meningkatkan pasar tanah, program JLS ini dapat
menggeser para petani tergusur Kembang berpindah ke daerah
atas yang tanahnya berbatu dan kurang subur. Pilihan lain bagi
mereka adalah memulai usaha yang sama sekali tidak dikuasainya
di sektor-sektor informal di kota atau di desa sendiri. Misalnya
menjadi buruh bangunan, berdagang kelontong atau buka usaha
lainnya yang bukan merupakan keahlian meraka. Ini bisa menjadi
lahan bagi munculnya tenaga kerja murah dan buruh migran.
Kedua, dampak lain yang juga muncul akibat dari rentetan
penyusutan lahan adalah menurunnya jumlah pendapatan dan
penghasilan keluarga petani. Terkikisnya kemampuan masyarakat
desa mengakses sumber-sumber penghidupan ini tentu saja dampak
dari semakin sempitnya lahan yang tersisa akibat dari kebijakan
pembangunan itu. Pada kasus di Kembang, penggusuran ini juga
mengakibatkan tergerusnya tanah bengkok milik desa Kembang.
Padahal, di Kembang tanah bengkok digunakan oleh para aparat
desa untuk disewakan kepada mereka yang tidak punya tanah
dengan harga yang murah. Saat ini, aparat desa Kembang masih
kesulitan untuk mencari pengganti tanah bengkok itu.
Bagi petani-nelayan di Kembang, ancamannya dapat berganda
jika proyek pelabuhan juga berjalan. Sebab selain tergerus oleh JLS,
mereka juga dapat kehilangan mata pencaharian karena proyek
pembangunan pelabuhan itu akan memagari Teluk Pacitan yang
— 23 —