Page 38 - Pengembangan Kebijakan Agraria: Untuk Keadilan Sosial, Kesejahteraan Masyarakat dan Keberlangsungan Ekologis
P. 38

Administrasi Pertanahan dan Larasita: Mengangankan Ruang Negosiasi-Partisipasi Rakyat di Level Desa

             pihak pengurus administrasi pertanahan saja, dan tidak memiliki
                       11
             fungsi lain.
                 Kesan ini tidak berlebihan mengingat materi yang disampaikan
             adalah semua yang berkaitan dengan teknis administrasi pertanahan
             saja: tujuannya, mekanisme, persyaratan, biaya (biaya ukur, panitia
             A, dan lain-lain), kewajiban (buku batas). Pada acara sosialisasi
             itu juga sekaligus dibentuk Pokmas Dartibnah (Kelompok
             Masyarakat Sadar Tertib Pertanahan) untuk Prona maupun SMS,
             sementara Larasita tidak membentuk Pokmas karena tidak melayani
             pendaftaran tanah pertama kali. Aparat desa dan tim Larasita desa
             (Kades, Carik dan LMD) yang kemudian mensosialisasikan pada
             warga masyarakat. Acara dan materi sosialisasi sejauh ini terbatas
             pada program adminsitrasi pertanahan, bukan pada tugas pokok
             BPN. Padahal, secara konseptual, Larasita adalah mobile office,
             yang berarti bahwa tugas-tugas pokok BPN-lah yang mestinya juga
             disosialisasikan, bukan hanya teknis adminsitrasi pertanahan.
                 Idealnya, pihak BPN meletakkan aparat desa dan warga
             desa sebagai mitra BPN. Sebab di desalah masalah administrasi
             pertanahan, deteksi konflik dan sengketa agraria serta upaya
             penyelesaiannya, dan deteksi tanah terlantar dan tanah obyek
             land reform menemukan ruangnya dan arenanya yang paling
             konkret. Karena itu partisipasi dan inisiatif desa mesti diperhatikan
             daripada merumuskan program top down yang kehilangan
             konteksnya di desa. Dengan meletakkan pihak desa sebagai
             mitra, dan mengapresiasi partisipasi desa dan warganya bukan


             11. Wawancara dengan Pelaksana Larasita menegaskan pola top-down itu.
                Sosialisasi Larasita pada umumnya dilakukan untuk mensosialiasikan
                mekanisme dan teknis layanan Larasita, yaitu peralihan hak saja, bukan
                sosialiasi mengenai tugas pokok BPN dan memberi pengetahuan yang
                memadai tentang tugas-tugas pokok itu.

                                      — 19 —
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43