Page 58 - Potret Perjuangan Bapak Hukum Agraria Prof. Boedi Harsono
P. 58
Potret Perjuangan Bapak Hukum Agraria ....
Boedi ditugaskan ke Malang hampir pasti ia selalu menginap di
rumah Soemarsidik. Ia dekat dengan istri Soemarsidik sebab sering
dititipi membeli obat. Tak perlu waktu lama, Boedi merasa mantap
untuk meminang Soemarti. Lamaran Boedi tersebut diterima
dengan suka cita oleh keluarga Soemarsidik. Ia merasa beruntung
sebab sebagai seorang pegawai biasa, berhasil meminang anak
patih tergolong tinggi status sosialnya, dan tentu banyak dari putra-
putra para bupati yang ingin mempersuntingnya.
Hingga pada suatu hari di bulan Juni 1947 upacara perni-
kahan Boedi-Naniek dilaksanakan di kediaman Soemarsidik,
Malang. Hanya beberapa hari Boedi berada di Malang, karena
tugas-tugas di karesidenan menunggu ia segera memboyong
istrinya ke Kediri. Kemudian tanpa dinyana pada tanggal 21 Juni
Belanda melancarkan Agresinya yang pertama. Bergerak dari
Surabaya, tentara Belanda berhasil menduduki Mojokerto dan
Malang. Nasib memang sudah ditentukan Tuhan, jika beberapa
hari saja diundur pernikahan Boedi hanya tinggal impian. 28
Masa-masa Sulit: Agresi Belanda II
Pasca Agresi Militer (doorstoot) Belanda I tanggal 21 Juli 1947,
Pemerintahan Karesidenan Kediri tetap utuh karena pergerakan
pasukan Belanda hanya sampai ke daerah Malang Selatan dan
Kabupaten Mojokerto. Namun arus pengungsi yang semenjak
kemerdekaan sudah masuk Kediri kini semakin bertambah. Tugas
para aparat dan pegawai karesidenan kini semakin berat. 29
28 Wawancara dengan Boedi Harsono, tanggal 24 April 2009 di rumah, Jalan
Musi 28, Jakarta.
29 Sudarno, dkk. loc.cit.
45