Page 67 - Potret Perjuangan Bapak Hukum Agraria Prof. Boedi Harsono
P. 67
Oloan Sitorus & Taufik N. Huda
Rakyat. UU tersebut kemudian disempurnakan dengan mengubah
dan menambah dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 1956. 46
Dari semua di atas, prestasi Boedi yang paling menonjol adalah
saat ia turut serta dalam proses panjang penyusunan Undang-
Undang Pokok Agraria yang akhirnya disahkan oleh Presiden
Soekaro pada tanggal 24 September 1960.
Meester in de Rechten Universitas Indonesia
Walaupun sudah bekerja dan memiliki kehidupan yang
mapan, Boedi Harsono masih haus akan ilmu. Ia berniat mendaftar
sebagai mahasiswa di Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masya-
rakat Universitas Indonesia. Namun ternyata ada problem kecil
yang muncul. Seperti dipaparkan sebelumnya, Boedi tidak memiliki
ijazah kelulusan dari sekolah menengah atas (karena MOSVIA
keburu ditutup setelah Jepang menduduki Jawa) yang menjadi
syarat mutlak untuk diterima di kampus tersebut.
Tapi kemudian datang pertolongan, mantan guru Boedi di
MOSVIA yang kini menjadi pejabat di Departemen Hukum
memberitahukan kesaksiannya bahwa Boedi benar-benar telah
lulus dari sekolah pamongpraja tersebut, belum sempat melaksa-
nakan ujian akhir namun Belanda telah menyerah sehingga
MOSVIA ditutup oleh Jepang. Sebagai tambahan Boedi pun juga
masih menyimpan raportnya semasa sekolah. Semua hal itu
menguatkan fakta bahwa Boedi pantas diterima di Fakultet
(sekarang Fakultas) Hukum dan Pengetahuan Masyarakat Uni-
versitas Indonesia.
Boedi diterima dan mulailah ia membagi waktu antara bekerja
dan kuliah. Sehari-hari untuk menuju kampus dan juga kantornya
46 Boedi Harsono dan Soedjarwo Soeromihardjo, op.cit. hlm.12.
54