Page 175 - Reforma Agraria (Penyelesaian Mandat Konstitusi)
P. 175

Reforma Agraria: Menyelesaikan Mandat Konstitusi

                                                     2
               struksikan untuk membentuk Tim Terpadu  melalui Keputusan Menteri
               Kehutanan Nomor: SK-709/Menhut-VII/2011. Tugas yang diampu oleh
               Tim Terpadu yakni untuk melakukan kajian terkait perubahan perun-
               tukan dan fungsi kawasan hutan dalam usulan review perubahan RTRW.

                   Berdasarkan hasil dari kajian Tim Terpadu setelah melakukan
               penelitian selama 2 tahun maka memutuskan adanya beberapa peru-
               bahan terhadap status kawasan hutan yang dituangkan dalam Keputusan
               Kementerian Kehutanan Nomor: SK. 822/Menhut-II/2013. Hasil dari Surat
               Keputusan tersebut memutuskan bahwa Kementerian Kehutanan
               merubah peruntukan kawasan hutan menjadi bukan kawasan hutan
               seluas ± 210.559 Ha, perubahan fungsi kawasan hutan seluas ± 44.299 Ha
               dan perubahan dari bukan kawasan hutan menjadi kawasan hutan seluas
               ± 41.191 Ha terhadap kawasan hutan di Sumatera Selatan. Dalam kepu-
               tusan tersebut Kementerian Kehutanan tidak hanya merubah status
               hutan menjadi non-hutan, namun juga mengubah status yang sebelum-
               nya bukan kawasan hutan menjadi kawasan hutan. Kondisi perubahan
               inilah yang sering menjadi awal mulanya permasalahan antar instansi
               pemerintah terutama antara Kementerian Kehutanan dengan ATR/BPN.
               Selain perubahan yang terjadi di atas kertas, yakni perubahan melalui
               deliniasi di atas peta skala kecil, ketidaklengkapan dan ketidakjelasan
               batas antara kawasan hutan dan kawasan non hutan seringkali menja-
               dikan jebakan dan permasalahan bagi BPN dalam melakukan sertipikasi
               tanah.  Permasalahan yang sering muncul hingga masuk dalam ranah
               hukum biasanya terjadi karena pihak BPN menerbitkan sertipikat terha-
               dap tanah yang sebelumnya bukan kawasan hutan, namun dengan adanya
               perubahan tata batas dari hasil kajian Tim Terpadu mengakibatkan ka-
               wasan yang sebelumnya bukan Hutan dan sudah terbit sertipikat
               ditetapkan menjadi kawasan hutan.
                   Pada tahun 2014 Keputusan terkait kawasan hutan dan konservasi
               perairan di Sumatera Selatan telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri


                   2  Terkait Tim Terpadu selanjutnya diatur oleh KLHK dalam Peraturan Menteri
               KLHK No. P.51/Menlhk/Setjen/KUM.1/6/2016 untuk melepaskan hutan produksi
               yang dapat dikonversi dan P.17/MENLHK/SETJEN/KUM.1/5/2018 untuk pelepasan
               kawasan hutan dan tata batas sebagai sumber TORA.

                                                                         147
   170   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180