Page 211 - Reforma Agraria (Penyelesaian Mandat Konstitusi)
P. 211

Reforma Agraria: Menyelesaikan Mandat Konstitusi

               d. Pernyataan dari pimpinan direksi di depan akta notaris yang menya-
                  takan kesanggupan dari perusahaan untuk membangunkan kebun
                  plasma bagi perkebunan yang di sekitarnya tidak terdapat masayarakat.

                   Akan tetapi, Surat Edaran tersebut di lapangan tidak efektif, karena
               perusahaan merasa tidak diikat oleh Surat Edaran dimaksud. Terbitnya
               Permen ATR/BPN No. 7/2017 kemudian merubah situasi dan penyediaan
               lahan 20% menjadi syarat terbitnya hak. Melalui Peraturan tersebut selu-
               ruh pengajuan, perpanjangan, maupun pembaharuan Hak Guna Usaha
               dalam praktiknya menjadi lebih ketat. Kementerian ATR/BPN tidak akan
               memproses dan akan mengembalikan berkas permohonan, perpan-
               jangan, maupun pembaharuan HGU apabila dalam persyaratan tersebut
               pihak perusahaan tidak menyiapkan satu paket dengan plasma minimal
               20% dari seluruh total luas lahan yang diberikan HGU.

                   Kebijakan pembangunan 20% kebun plasma di Provinsi Sumatera
               Selatan sudah berlangsung sejak tahun 2012, dan efektif penerapannya
               setelah terbit Permen ATR/BPN No. 7/2017. Kepala Seksi Penetapan Hak
               Tanah dan Pemberdayaan Hak Tanah Masyarakat menyatakan, pihak
               ATR/BPN tidak akan melakukan pemrosesan terhadap pengajuan, per-
               panjangan, ataupun pembaharuan HGU bagi pemohon apabila tidak
               melengkapi persyaratan pembangunan perkebunan seluas minimal 20%
               dari lahan yang diajukan. Begitu juga Kementerian ATR/BPN (pusat)
               memiliki kewenangan menolak penerbitan/pemberian izin HGU, perpan-
               jangan HGU, atau pembaharuaan HGU apabila perusahaan tidak melam-
               pirkan dokumen-dokumen terkait pembangunan plasma tersebut.
               Regulasi yang diterapkan secara ketat ini memiliki dampak positif, di
               mana seluruh perusahaan yang hendak mengajukan HGU baru, perpan-
               jangan HGU, ataupun pembaharuan HGU jika ingin di proses harus
               mampu menunjukkan lokasi lahan 20% yang menjadi persyaratan kunci
               (komunikasi dengan Kepala Seksi Penetapan Hak Tanah dan Pember-
               dayaan Hak Tanah Masyarakat).

                   Pemerintah daerah dalam hal ini kabupaten/kota memiliki tang-
               gungjawab untuk menentukan siapa saja petani di sekitar lahan HGU
               yang berhak untuk dibangunkan perkebunannya oleh perusahaan.
               Pemerintah desa sekitar objek HGU sangat menentukan subjek-subjek

                                                                         183
   206   207   208   209   210   211   212   213   214   215   216