Page 144 - Politik Kelembagaan Agraria Indonesia: Jalan Terjal Pembentukan Kelembagaan dan Kebijakan Agraria, 1955-2022
P. 144

M. Nazir Salim, Trisnanti Widi R, Diah Retno W.

                        organisasi massa lainnya.
                            Dalam sebuah penjelasan terhadap kader-kader revo-
                        lusi, Menteri Kompartemen Pertanian dan Agraria Sadjar-
                        wo mengatakan:


                            “Landreform diartikan sebagai perombakan pertanahan baik
                            struktur, hukum,  maupun Landuse.  Landreform lahir dari
                            Revolusi Perancis, lalu dijalankan dengan lunak,  moderat,
                            revolusioner. Cara lunak mengatur hubungan tuan tanah dengan
                            penggarap, dan tak merombak semuanya. Cara moderat, yakni
                            tidak segera melaksanakan tapi menunggu jika pemilik sudah
                            meninggal baru dibagi. Di Indonesia, Landreform dijalankan
                            secara revolusioner. Kita menghendaki bentuk lain dari struktur
                            pertanahan di Indonesia. Landreform hampir bergerak di seluruh
                            dunia, dan sejak tahun 1950 ditampung United Nation.
                            Menyelidiki dan melaksanakan Landreform merupakan usaha
                            mutlak guna memperbaiki ekonomi di negara underdeveloped.
                            Program ini juga dijalankan di negara sosialis dan kapitalis dengan
                            caranya sendiri-sendiri. Seperti di Jepang oleh Max Arthur,
                            Landreform tidak hanya mengadakan redistribusi tanah namun
                            mematahkan  belenggu feodal.  Di Indonesia,  Landreform
                            menyangkut 3 hal pokok: bidang perombakan hukum landasan,
                            struktur pertanahan, dan Landuse atau penggunaan tanah.
                            Implementasi Landreform banyak menemui hambatan karena
                            Indonesia tidak punya pengalaman  Landreform.  Misalnya,
                            penghapusan hak eigendom karena soko guru politik Belanda
                            bersifat mutlak. Dihapus pula sistem soko guru kapitalisme,
                            imperialisme, dan diganti dengan hak milik, hak milik yang
                            ditambahkan, hak milik turun temurun. Hak milik berfungsi
                            memberi keuntungan kepada pemegang hak yang dapat turun
                            temurun, juga tak boleh bertentangan dengan kepentingan
                            masyarakat, tidak boleh merugikan masyarakat. Negara butuh
                            tanah untuk pernanaman dan pembangunan, maka tanah tidak
                            boleh ditelantarkan. Seperti Rusia tidak mengenal hak milik,

                         108
   139   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149