Page 169 - Politik Kelembagaan Agraria Indonesia: Jalan Terjal Pembentukan Kelembagaan dan Kebijakan Agraria, 1955-2022
P. 169

Politik Kelembagaan Agraria Indonesia

                              Salah satu poin penting yang dimintakan oleh panitia
                          landreform  pusat  kepada  Panitia-panitia  Landreform
                          Tingkat I, Tingkat II, Kecamatan, dan Desa, serta Badan-
                          badan  Pertimbangan  dan  Pengawasan  Pelaksanaan
                          Landreform Tingkat I, Tingkat II, dan Kecamatan adalah:
                          1. Berupaya meningkatkan dan mengamankan pelaksa-
                             naan landreform secara konsekuen;

                          2. Mengkonsolidasikan Panitia-panitia Landreform dan
                             Badan Pertimbangan  dan  Pengawasan  Pelaksanaan
                             Landreform (BP3L)  setelah dibersihkan dari oknum-
                             oknum yang terlibat dalam G.30.S;
                          3. Mengintensifkan penerangan atau indoktrinasi land-
                             reform kepada masyarakat luas terutama masyarakat
                             tani;
                          4. Meneruskan penyelenggaraan redistribusi tanah kepa-
                             da kaum  tani  penggarap  sesuai  dengan  peraturan-
                             peraturan yang berlaku di bidang pelaksanaan Land-
                             reform;

                          5. Mengambil tindakan tegas terhadap bekas tuan-tuan
                             tanah dan oknum-oknum yang secara sendiri-sendiri
                             maupun dengan menunggangi pengganyangan “G30S”
                             mengadakan aksi pencabutan tanah yang telah diredis-
                             tribusikan kepada kaum tani, atau menghalang-halangi
                             penyelenggaraan  redistribusi  dengan  mengadakan
                             intimidasi, insinuasi, dan lainnya (Kepmen. Agraria No.
                             Sk. 88/Sepag/1965, Penyuluh Landreform, No. 7-8, Jan-
                             Feb 1968).

                              Jelas  ada  kekhawatiran  yang  sangat  besar  bagi

                                                                             133
   164   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174