Page 190 - Politik Kelembagaan Agraria Indonesia: Jalan Terjal Pembentukan Kelembagaan dan Kebijakan Agraria, 1955-2022
P. 190
M. Nazir Salim, Trisnanti Widi R, Diah Retno W.
berkembang pesat mengembangkan keilmuan land use
planning/tata guna tanah. Pada tahun 1970 awal, sampai
20 tahun kemudian Jurusan Land Use dikenal di kelem-
bagaan agraria sebagai keilmuan yang sangat pesat ber-
kembang dan otoritatif dalam memberikan fatwa terkait
semua persoalan yang berhubungan dengan tanah, bah-
kan sejak 1966, land use sebagai sebuah kebijakan kelem-
bagaan sudah mulai dikembangkan secara perlahan
menggeser isu landreform, pendaftaran tanah, dan
transmigrasi. Dengan tokohnya yang sangat terkenal pada
periode 1970an (I Made Sandy) berhasil mengembangkan
tata guna tanah dalam pusaran keilmuan utama di agraria,
karena semua kebijakan terkait pembangunan yang me-
merlukan tanah, keilmuan land use menjadi rujukan
utama. Sandy menyampaikan (1974a) bahwa “pemikiran
terhadap land use atau tata guna tanah timbul sebagai
akibat daripada perubahan yang terjadi dalam perban-
dingan jumlah manusia terhadap jumlah tanah yang
tersedia dari masa ke masa” (Penyuluh Landreform dan
Agraria, No. 3&4, 1974), sehingga perlu direspons dengan
program yang tepat di dalam menyikapi kebutuhan akan
tanah ke depan. Terkait program dan kebutuhan Tata
Guna Tanah inilah kemudian AAY mendirikan Jurusan
Land Use pada tahun 1971 yang kemudian membuthkan
banyak mahasiswa dan alumni yang diterjunkan untuk
membantu survei tata guna tanah di daerah.
Sejarah perkembangan Akademi Agraria Yogyakarta
dan Semarang mengalami dinamika dan perubahan.
Dengan alasan dan pertimbangan efektifitas serta kemu-
154