Page 197 - Politik Kelembagaan Agraria Indonesia: Jalan Terjal Pembentukan Kelembagaan dan Kebijakan Agraria, 1955-2022
P. 197

Politik Kelembagaan Agraria Indonesia

                          Dalam  pidatonya,  Hermanses  maupun Soejono  sama-
                          sama menekankan pentingnya bidang agraria untuk men-
                          ciptakan keadilan dan kesejahteraan masyarakat. Apa yang
                          semua sudah dilalui pada masa lalu sama-sama dikerjakan
                          dengan berat, namun bisa dilampaui dan sekarang wak-
                          tunya untuk sama-sama menyelesaikan persoalan agraria
                          ke depan yang jauh lebih berat. Tantangan ke depan jelas
                          jauh lebih rumit karena persoalan ganti rugi yang belum
                          selesai dan arus balik pengambilan lahan hasil redistribusi.















                            Gambar 9. Laksamana Muda Soejono Soeparto (kiri), Direktur Jenderal
                               Agraria dan Transmigrasi pada saat menandatangani Naskah
                           Penerimaan Jabatan/Tugas ex Departemen Agraria dan Hermanses S.H.
                               (kanan) ex Deputy Menteri/Kepala Departemen Agraria ketika
                          menandatangani Naskah Penyerahan Jabatan/Tugas-tugas ex Departemen
                                             Agraria, 31 Agustus 1966.
                                                    ,
                              Sumber: Penyuluh Landreform No. 2-3, Agustus-September 1966
                               Majalah Penyuluh Landreform, No. 2-3, Agustus-Sep-
                          tember 1966 dalam laporan resminya memaparkan lima
                          tugas pokok ke depan Dirjen Agraria dan Transmigrasi
                          yang harus dikerjakan:

                          1. Pelaksanaan agrarian  reform yang meliputi 3  usaha
                             pokok yaitu: Landreform, penyelenggaraan land use-
                             planning, dan pembangunan hukum agraria nasional

                                                                             161
   192   193   194   195   196   197   198   199   200   201   202