Page 207 - Politik Kelembagaan Agraria Indonesia: Jalan Terjal Pembentukan Kelembagaan dan Kebijakan Agraria, 1955-2022
P. 207

Politik Kelembagaan Agraria Indonesia

                          bungannya dengan pembangunan, oleh karena itu agar
                          semua kepala daerah memfasilitasi dengan memberikan
                          semua data-data yang up to date mengenai masalah yang
                          bersangkutan untuk dijadikan bahan dalam pengaturan
                          selanjutnya” (Penyuluh Landreform dan Agraria, No. 7-8,
                          1971).
                              Dua tahun kemudian lewat Keputusan Menteri Dalam
                          Negeri No. 187 tahun 1970 tentang Susunan  Organisasi
                          Departemen Dalam  Negeri, dan  Kep.  Menteri  Dalam
                          Negeri No. 188 tahun 1970 tentang Tata Kerja Departemen
                          Dalam  Negeri,  terjadi  perubahan struktur  organisasi,
                          namun tidak banyak berbeda kecuali di daerah setelah
                          keluar  Keputusan Menteri  Dalam Negeri No. 88  tahun
                          1972 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Direk-
                          torat  Agraria Provinsi dan Sub Direktorat Agraria  Ka-
                          bupaten/Kotamadya.  Keluarnya  Keputusan  di  atas

                          menjadikan Direktorat Jenderal Agraria semakin stabil
                          dalam  penataannya  sejak  pembubaran  Kementerian
                          Agraria 1966. Jika pada periode sebelumnya kantor agra-
                          ria di daerah masih terpisah secara sektoral, sejak 1972
                          disatukan dalam satu kelembagaan. Untuk tingkat pro-
                          vinsi dibentuk Kantor Direktorat Agraria Provinsi sedang
                          untuk kabupaten/kota dibentuk Kantor Sub Direktorat
                          Agraria Kabupaten/Kotamadya. Masing-masing menjadi
                          wakil pemerintah pusat dan bertanggung jawab kepada
                          kepala daerah (kepada gubernur dan bupati/walikota),
                          akan tetapi untuk teknis administrasi bertanggung jawab
                          langsung kepada Menteri Dalam Negeri (Penyuluh Land-
                          reform dan Agraria, No. 5-6, 1972).

                                                                             171
   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212