Page 209 - Politik Kelembagaan Agraria Indonesia: Jalan Terjal Pembentukan Kelembagaan dan Kebijakan Agraria, 1955-2022
P. 209

Politik Kelembagaan Agraria Indonesia

                          G. Landreform [tidak pernah] Mati: Perubahan
                             Kebijakan Pasca 1965
                              Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 88/1972 telah
                          menegaskan  kembali tentang  kedudukan, fungsi,  dan

                          tugas pokok kelembagaan agraria. Dibandingkan dengan
                          periode kementerian, tidak banyak perbedaan tugas pokok
                          Direktorat Agraria baik di pusat, provinsi, dan kabupaten/
                          kota, yakni: Tata Guna Tanah; Landreform; Pengurusan
                          hak-hak  Tanah;  Pendaftaran  tanah;  Penelitian  dan
                          Pengembangan, dan Administrasi.
                              Ada hal yang menarik, tugas Penelitian dan Pengem-
                          bangan dikerjakan  sampai pada  tingkat provinsi,  yang
                          sebelumnya telah dibentuk di tingkat pusat pada tahun
                          1970. Artinya tingkat provinsi memiliki wewenang untuk
                          melakukan penelitian dan pengembangan sebagaimana
                          di tingkat pusat. Akan  tetapi di tingkat II (kabupaten/
                          kotamadya)  tidak diberikan  kewenangan tersebut. Hal
                          yang sama juga  terjadi pada landreform, hanya  sampai
                          pada tingkat I dan Tingkat II tidak diberikan kewenangan
                          untuk menyelenggarakan tugas-tugas terkait landreform
                          sampai level kecamatan-desa seperti pada periode sebe-
                          lumnya (Natanegara,  1984). Hal  ini tampaknya  untuk
                          mengurangi  gesekan yang  sebelumnya terjadi,  karena
                          masyarakat  saling  berhadapan  langsung  dalam  hal
                          redistribusi tanah. Keberadaan Direktorat Penelitian dan
                          Pengembangan tidak sampai lima tahun, karena dibu-
                          barkan lewat Keputusan Menteri Dalam  Negeri No.  94
                          tahun 1975. Dengan perubahan tersebut, struktur Dirjen
                          Agraria hanya tinggal lima direktorat:  1. Direktorat Tata

                                                                             173
   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213   214