Page 220 - Politik Kelembagaan Agraria Indonesia: Jalan Terjal Pembentukan Kelembagaan dan Kebijakan Agraria, 1955-2022
P. 220

M. Nazir Salim, Trisnanti Widi R, Diah Retno W.

                        landreform sebagaimana pesan awal gagasan dan pelak-
                        sanaannya. Sekalipun  pasca pembubaran Kementerian
                        Agraria dan  bergabung ke  dalam  Kementerian  Dalam
                        Negeri, para elite pimpinan tampak menunjukkan komit-
                        mennya untuk menjalankan landreform, namun faktanya
                        kemudian mencoba  menggeser komitmennya  dengan
                        tetap “menyebut landreform” namun mencoba berbagai
                        skema yang dianggap lebih menguntungkan. Hal itu ter-
                        jadi karena tampaknya, tidak ada alasan yang kuat untuk
                        menolak landreform model lama, karena semangat land-
                        reform secara jujur dianggap bagian penting yang dapat
                        menciptakan keadilan dan kesejahteraan. Akan tetapi per-
                        soalannya, dibutuhkan anggaran yang  cukup besar dan
                        resiko yang tak kalah besar juga. Elite pimpinan tampaknya
                        tidak siap jika peristiwa 1965 kembali terjadi, karena biaya-
                        nya cukup mahal dan potensi perpecahan bisa kembali
                        terjadi.

                            Akhir tahun 1973 (19 November 1973) Menteri Dalam
                        Negeri  melakukan  rapat  kerja  dengan  para  gubernur
                        seluruh Indonesia yang dalam salah satu bahasannya ada-
                        lah persoalan tindak lanjut jalannya landreform, karena
                        banyak pertanyaan terkait hal tersebut. Beberapa bulan
                        kemudian, awal tahun 1974, Dirjen Agraria mengeluarkan
                        pedoman  tindak  lanjut  jalannya  landreform  untuk
                        seluruh kepala daerah tingkat I dan II. Dalam Suratnya
                        No.  Ba.11/302/1174 dijelaskan terkait Peraturan  Menteri
                        Dalam Negeri No. 15 Tahun 1975 tentang Pedoman Tindak
                        lanjut Pelaksanaan Landreform. Dirjen Agraria menegas-
                        kan, bahwa peraturan landreform yang berlaku tetap dija-

                         184
   215   216   217   218   219   220   221   222   223   224   225