Page 257 - Politik Kelembagaan Agraria Indonesia: Jalan Terjal Pembentukan Kelembagaan dan Kebijakan Agraria, 1955-2022
P. 257

Politik Kelembagaan Agraria Indonesia

                                nakan tanah mempunyai hubungan hukum yang
                                sah  dengan  tanah  yang  bersangkutan  menurut
                                peraturan perundang-undangan yang berlaku.
                          2. Tertib Administrasi Pertanahan

                             Tertib administrasi pertanahan adalah upaya memper-
                             lancar setiap usaha dari masyarakat yang menyangkut
                             tanah terutama dengan pembangunan yang memer-
                             lukan sumber informasi bagi yang memerlukan tanah
                             sebagai sumber daya, uang, dan modal. Tertib admi-
                             nistrasi  juga berusaha untuk menciptakan  suasana
                             pelayanan di  bidang pertanahan agar  lancar,  tertib,
                             murah, cepat,  dan tidak  berbelit-belit dengan  ber-
                             dasarkan pelayanan umum yang adil dan merata. Dari
                             aspek  tertib administrasi,  kondisi  yang  diharapkan
                             adalah:
                             a. Untuk setiap bidang tanah telah tersedia catatan
                                mengenai aspek-aspek ukuran f isik, penguasaan,
                                penggunaan, jenis hak dan kepastian hukumnya
                                yang dikelola dalam sistem informasi pertanahan
                                yang lengkap.

                             b. Terdapat  mekanisme  prosedur/tata  cara  kerja
                                pelayanan di bidang pertanahan yang sederhana,
                                cepat dan murah, namun tetap menjamin kepastian
                                hukum, yang dilaksanakan secara tertib dan kon-
                                sisten.
                             c. Penyampaian  warkah-warkah  yang  berkaitan
                                dengan pemberian hak dan pensertifikatan tanah
                                telah  dilakukan  secara  tertib,  beraturan,  dan


                                                                             221
   252   253   254   255   256   257   258   259   260   261   262