Page 348 - Politik Kelembagaan Agraria Indonesia: Jalan Terjal Pembentukan Kelembagaan dan Kebijakan Agraria, 1955-2022
P. 348

M. Nazir Salim, Trisnanti Widi R, Diah Retno W.

                        ATR/BPN dapat diukur melalui indikator Ease of Doing
                        Business  (EoDB)  yang  dirilis  oleh  Bank  Dunia  setiap
                        tahunnya. Data yang ditampilkan pada Peraturan Menteri
                        Agraria  dan Tata  Ruang/Kepala  Badan  Pertanahan
                        Nasional No. 27 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis
                        Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
                        Nasional Tahun  2020-2024  (Permen ATR/BPN  No.  27
                        Tahun 2020) menggambarkan bahwa, pada tahun 2008-
                        2018 rata-rata kemudahan berbisnis di Indonesia menca-
                        pai 109,45 dengan rekor terburuk tahun 2008 (peringkat
                        ke 129) dan rekor terbaik tahun 2017 (peringkat ke 72).
                        Sedangkan indeks EoDB Indonesia tahun 2019 berada di
                        peringkat ke-73 dengan score 67,96 (Asmara et al., 2019;
                        Mayasari, 2020). Berdasarkan data-data tersebut,  maka
                        sejak tahun  2019 mulai  dirancang pembentukan pela-
                        yanan kantor modern berbasis digital (Kementerian ATR/
                        BPN, 2021c) yang kemudian menjadi indikator pada Ren-
                        cana Strategis Kementerian ATR/BPN 2020-2024. Pela-
                        yanan  kantor  modern berbasis digital  diselenggarakan
                        melalui layanan pertanahan elektronik untuk  mening-
                        katkan layanan publik melalui integrasi sistem pertanahan
                        dan penataan ruang dalam skema digital. Harapannya skor
                        EoDB meningkat dari 67,96 pada tahun 2019 menjadi 78
                        pada tahun 2024 mendatang khususnya pada aspek Regis-
                        tering Property. Untuk melaksanakan layanan pertanahan
                        elektronik dimaksud, maka data maupun sistem informasi
                        pertanahan perlu ditingkatkan baik secara cakupan mau-
                        pun kualitasnyanya.

                            Pelayanan pertanahan elektronik perlu dimunculkan

                         312
   343   344   345   346   347   348   349   350   351   352   353