Page 255 - Transformasi Masyarakat Indonesia dan Historiografi Indonesia Modern
P. 255

Djoko Suryo

            situ saja, tetapi juga dilanjutkan pada masa masa berikutnya,
            yaitu dengan berpartisipasi dalam pembangunan negara dan
            bangsa sampai akhir hayatnya. Oleh karena itu, tidak menghe-
            rankan apabila sejak awal ia menduduki posisi multifungsi di
            dalam Negara Republik Indonesia. Pada tingkat lokal, selain
            menjadi raja di lingkungan kratonnya, ia menjadi kepala daerah,
            Daerah Istimewa Yogyakarta (1945 -1988). Pada tingkat nasional,
            ia banyak menduduki jabatan penting dalam pemerintahan
            negara, antara lain pernah menjadi Menteri Pertahanan dan
            Wakil Presiden Republik Indonesia. Dengan demikian, sejak
            kemerdekaan kedudukan Sultan bergeser dari kedudukan raja
            tradisional ke kedudukan raja modern yang bersifat multifung-
            sional.
                Selain integritas kepemimpinan yang tinggi dalam perju-
            angan bangsa dan negara tersebut di atas, Hamengku Buwana
            IX juga dikenal memiliki sifat kepemimpinan yang populis, yaitu
            merakyat dalam segala sikap dan perbuatannya. Maka dari itu,
            tidak mengherankan apabila pada masa kemudian Sultan Ha-
            mengku Buwana IX juga mendapat julukan sebagai “raja rak-
            yat”, sebagaimana disebutkan dalam Biografinya, Tahta untuk
            Rakyat. Banyak cerita mengenai sikap populis Sultan yang ditun-
            jukkan dengan cara menyamar sebagai orang biasa dan mem-
            baur dengan orang kebanyakan untuk membina dan membantu
            rakyat kecil dalam mengatasi kesulitan pada masa Revolusi
            Kemerdekaan. Pengakuan sebagai “Raja Rakyat” juga tercermin
            pada waktu Sultan Hamengku Buwana IX wafat (1988), betapa
            besarnya perhatian rakyat yang datang dari segala penjuru wila-
            yah (Indonesia) membanjiri Kota Yogyakarta untuk menyatakan
            rasa duka yang mendalam pada saat prosesi pemakaman jenazah
            Sultan Hamengku Buwana IX berlangsung. Mereka berderet di
            sepanjang jalan dari istana ke tempat persemayamannya yang
            terakhir di Makam Raja Raja Mataram di Imogiri (Yogyakarta).
                Atas dasar integritas kepemimpinan yang demikian itulah,
            maka wibawa kepemimpinan Sultan Yogyakarta pada masa kini

            234
   250   251   252   253   254   255   256   257   258   259   260