Page 98 - Melacak Sejarah Pemikiran Agraria Indonesia Sumbangan Pemikiran Mazhab Bogor
P. 98

Melacak Sejarah Pemikiran Agraria


               dengan cara menggunakan hirarki tradisional untuk proses
               ekstraksi surplus, menuju sistem dimana perusahaan swasta
               dapat secara langsung melakukan pengambil-alihan (appropri-
               ation). Kedua, kondisi semacam itu mengakibatkan bergantinya
               bentuk kontrol ekonomi ala Sistem Tanam menjadi kontrol eko-
               nomi yang bersifat kapitalis oligopolistik. Ketiga, transisi itu
               mencerminkan kuatnya penegasan kembali kontrol ekonomi dan
               politik perusahaan swasta. 47
                   Benar bahwa ekonomi liberal memberi dampak pada pening-
               katan populasi dan pengenalan ekonomi uang pada penduduk
               pribumi. Akan tetapi sedikit bukti yang menunjukkan bahwa
               pada masa ini standar hidup petani mengalami kenaikan. Inves-
               tasi modal dalam perkebunan-perkebunan besar di bawah sistem
               Barat tidak mengakibatkan perubahan mendasar struktur sosial
               masyarakat di Jawa. Boeke dengan tepat menggambarkan periode
               itu sebagai “static expantion”. 48  Satu kesimpulan yang tidak jauh
               berbeda dengan periode sebelumnya.


               6. Politik etis: Antara balas budi dan “pembentukan” nega-
                   ra Hindia Belanda

                   Ideologi yang dianut pemerintah kolonial dalam upaya
               “membangun” negeri jajahannya selama periode “liberal” adalah
               berpola “trickle down effect”. Diasumsikan bahwa terbukanya
               kesempatan investasi bagi perusahaan perkebunan swasta akan
               menggerakkan perputaran kapital yang dengan sendirinya men-
               ciptakan modal domestik dan memberi kesempatan bagi terse-
               rapnya tenaga kerja (buruh perkebunan). Bagi pemerintah, pe-
               ningkatan produksi akan memberi keuntungan bagi kenaikan pa-
               jak, sementara bagi penduduk adalah peningkatan kesempatan
               kerja dan pendapatan.
                   Akan tetapi, keyakinan di atas tidak terbukti. Penduduk
               Jawa tidak berhasil meng-copy metode perusahaan Barat sebagai-
               mana yang diharapkan. Pernyataan mindere welvaart (merosotnya


                   47  Ibid. hal. 90-91.
                   48  Dikutip dari W. F. Wertheim, 1964, op.cit., hal. 82.
                                                                         45
   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103