Page 161 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 161
Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan 149
Central Comando Rakyat (CCR) di perkebunan Wonowiri,
Curahnongko. 44
Pihak kolonial ingin mengembalikan situasi pada kejayaan
struktur agraria kolonial. Tanah-tanah perkebunan itu bagi Belanda
merupakan bukti menduduki posisi strategis dalam tatanan politik
kolo Ada semacam pemaksaan anggapan bahwa aturan hukum
lama masih berlaku. Berbagai usaha perbaikan atas tanah dilakukan
oleh masyarakat perkebunan dianggap oleh pihak Belanda merupakan
tindakan yang illegal dan liar. 45 Sementara bagi pihak masyarakat
perkebunan yang menemukan momentum atas klaim kepemilikan
ditambah sudah ter(di)bawa oleh suasana Begitu
juga dengan kalangan pekerja perkebunan, menambah aktor di
panggung politik agraria di Indonesia. Cara para pekerja melakukan
perlawanan terhadap teror untuk kembali bekerja dengan jalan
melakukan pemogokkan secara sistematis. Aksi mogok ini kemudian
46
menjadi trend dilakukan oleh kalangan buruh perkebunan dalam
rangka melawan majikannya pada tahun 1950an.
Pada tanggal 13 November 1947 Jember dikuasai militer agresor
Belanda. Pihak Belanda ingin segera menata struktur ekonomi yang
pernah dijalankan sebelum perang. 47 Dengan segera tanah-tanah
perkebunan diduduki, gudang-gudang beras, kedelai, gula, dan
garam, tidak ketinggalan pula gudang tanaman perkebunan seperti
tembakau, tebu, dan kopi diambil alih kembali. Tembakau yang
selama ini hanya untuk pemenuhan konsumsi lokal diupayakan
44 Wawancara Sulton Fajar, tanggal 25 Mei 2004
45 Margo L. Lyon, ‘Bases of conlict in rural Java’, Research Monograph No. 3,
(Berkeley: Center for South and Southeast Asian Studies, 1970), hlm. 46.
46 Koleksi Arsip Kementrian Pertahanan. No. Inventaris: 1157. Juga
menurut keterangan dari Ibrahim, Jember, 13 September 2004.
47 Guna menunjukkan kekuasaannya, Belanda mencopot Bupati Jember,
R. Soedarman yang menjabat bupati sejak tahun 1943, diganti oleh R.
Roekmoroto (Wedono Kencong).