Page 18 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 18
6 Tri Chandra Aprianto
Demikianlah upaya untuk melakukan perubahan struktur
agraria yang lebih adil atau yang dikenal dengan reforma agraria
merupakan program penting di negara-negara pasca kolonial, tidak
terkecuali Indonesia. Hal itu dilakukan dalam rangka penataan
ulang susunan penguasaan, kepemilikan, dan penggunaan sumber-
sumber agraria untuk kepentingan rakyat kecil. Inti dari reforma
agraria adalah land reform yang disertai berbagai program penunjang,
seperti penyuluhan dan pendidikan tentang teknologi pertanian dan
produksi, program perkreditan, serta pemasaran. Oleh sebab itu
perubahannya tidak hanya unsur strukturnya, tapi juga fungsi dan
kegunaannya. 15
Menata ulang berarti membongkar yang lama dan menyusun
yang baru, tentu saja dalam prakteknya mengandung dua unsur: (i)
akan mengalami kegoncangan karena adanya perubahan struktur;
dan (ii) hadirnya suasana ketidaktertiban, namun kedua hal itu
16
sifatnya sementara. Tidak salah bila kemudian terdapat pandangan
bahwa membincangkan reforma agraria di negara-negara pasca
kolonial adalah tema yang panas. Pada satu sisi memberdayakan
petani kecil yang tidak bertanah, Yakni untuk memungkinkan
dilakukannya produksi pertanian dan untuk memberikan lapangan
17
pekerjaan yang menghasilkan bagi sebagaian besar masyarakat.
Sementara pada sisi lain untuk menurunkan derajat keserakahan
pengguna tanah, yakni menghilangkan dominasi latifundia jika
di Amerika Latin, para zamindar di India, dan para tuan tanah
laporan ini dapat dilihat pada ANRI, Penerbit Sumber-sumber Sejarah.
Laporan Tentang Gerakan Protes di Jawa Pada Abad XX. Jakarta 1981.
15 Lihat Gunawan Wiradi, Reforma Agraria: Perjalanan yang Belum
Berakhir (Yogyakarta: Insist Press, 2000), hlm. 59-66.
16 Penjelasan lebih detail lihat pada Gunawan Wiradi, Reforma Agraria,
hlm. 87-9.
17 Lihat pada Benjamin White dan Gunawan Wiradi (eds), Reforma Agraria
dalam Tinjauan Komparatif; Hasil Lokakarya Kebijakan Reforma Agraria
di Selabintana, (Bogor: Brighten Institute, 2009), hlm. 55.