Page 221 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 221

Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan  209


              Keterangan:
              A.  Modal asing (Belanda) sebelum Desember 1957
              B.  Keputusan  Penguasa  Militer/Menteri Pertahanan, tanggal 9
                  Desember  1957. No. 1063/PMT/1957 dan   Menteri Pertanian
                  tanggal 10 Desember 1957 No. 229/UN/57
              C.  Perusahaan  Perkebunan  Negara  Djawa  Timur  Kesatuan  IX
                  disingkat  P.P.N. Djatim  IX. PP  No. 173/tahun  1961 tanggal 26
                  April 1961. Lembaran negara no. 198/tahun 1961.
              D.  Perusahaan Perkebunan Tembakau Negara Besuki VI, disingkat
                  PPN Tembakau VI.


                  Sementara  itu, sepanjang proses  pengambilalihan  suasana
              ketegangan  melingkupi pihak  perusahaan, baik  itu  keluarga  para

              pemilik  perusahaan  maupun   para  tenaga  kerja  administratur
              dari Belanda. Suasana  penuh  ketegangan  tersebut  manakala  para
              demonstran mendatangi rumah-rumah para pengusaha dan kantor-
              kantor perusahaan perkebunan. Hal itu tidak saja terjadi di wilayah

              perkotaan, tapi juga  di pelosok-pelosok  pedesaan. Kendati tanpa
              unsur  kekerasan, akan  tetapi kehadiran  para  demostran  tersebut
              merupakan  teror  tersendiri bagi pihak  keluarga  dan  perusahaan.



              Kemudian Tanpa ada perlawanan dan keker  orang-or


              Belanda  tersebut  kemudian  ditangkap  dan  “diinternir  (ditaw
              Salah  satu  kejadian  penangkapan  tersebut  terjadi di perusahaan
              perkebunan  di daerah  Kotta  Blater, daerah  selatan  Jember  kurang
              lebih 25 km dari Alun-alun Kota Jember. Ada dua orang Belanda yang
              bekerja di perusahaan perkebunan di Kotta Blater yang ditangkap dan
              diinternir. Uniknya yang melakukan tindakan tersebut adalah para
              karyawan dan buruh-buruh yang selama ini bekerja di perusahaan

              perkebunan itu sendiri. Kendati sempat menimbulkan ketegangan,
              namun proses penangkapan dan penawanan  berjalan  lancar.  Satu

              sama  lain  sudah  saling mengenal di antara  mereka. Selanjutnya






              kedua or  Belanda tersebut dibawa ke kota dan diserahkan k
   216   217   218   219   220   221   222   223   224   225   226