Page 293 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 293
Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan 281
agraria. 3 Dukungan dari kekuatan modal asing tersebut juga hadir
dalam bentuk hutang luar negeri. 4
Secara tidak langsung, bagaimanapun orientasi pembangunan
dari negara yang kemudian menjadi kebijakan memiliki pengaruh
yang luar biasa kepada keberadaan masyarakat perkebunan
dan perkebunan sendiri. Kehadiran orientasi pembangunan ini
menemukan momentumnya manakala situasi perekonomian
perkebunan y semakin memburuk akibat konlik pada
aw 1 Keadaan ek Indonesia cukup sulit
tahun 196 dimana tingkat sangat antara
1964-6 tingkat 73 dan antara tahun 196
tingkat inlasinya masih berkisar pada taraf 679%. 5 Situasi seperti
inilah yang dijadikan oleh kekuatan Orde Baru, yang merupakan
aliansi elite politik antara militer dan kelompok borjuasi, sebagai
sarana pembenar untuk melakukan perubahan. Sehingga ada dua
6
alasan yang kemudian diambil oleh kekuatan politik Orde Baru:
(i) menertibkan situasi sosial politik di area perkebunan; dan (ii)
membalik paradigma pengelolaan sumber-sumber agraria di sektor
perkebunan.
Sejak ditinggalkannya lahan perkebunan oleh para pemilik hak
erfpacht akibat krisis dan dilanjukan perang, produksi tanaman
perkebunan banyak mengalami kemerosotan. Kondisi terburuk
3 Gunawan Wiradi, Reforma Agraria: Perjalanan yang Belum Berakhir
(Yogyakarta: Insist Press, 2000), hlm. 159.
4 Ironisnya hingga tahun 1983 Indonesia merupakan negara ketujuh
terbesar dunia dalam jumlah hutang, kemudian melonjak peringkatnya
ke posisi keempat pada tahun 1987 dengan jumlah 52.581 US $, di
bawah Br Mexico dan Arg Lihat Arif Negara dan
(
Pembanguna; Studi Tentang Indonesia dan Korea SelatanJakarta:
Yayasan Padi dan Kapas,1991), hlm. 63-4.
5 Arif Budiman, Negara dan Pembangunan, Studi Tentang Indonesia dan
Korea Selatan (Jakarta: Yayasan Padi dan Kapas, 1991), hlm. 48.
6 Nugroho Notosusanto (ed), Tercapainya Konsensus Nasional 1966-1969
(Jakarta: PN Balai Pustaka, 1985).