Page 290 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 290

278   Tri Chandra Aprianto


            nasional  diinterupsi  oleh  peristiwa  yang  menghancurkan  nilai-
            nilai  kemanusiaan  1965-66.  Peristiwa  tersebut  terkesan  tidak
            terkoordinasi, berlangsung brutal, dan  mampu  menghancurkan
            sendi-sendi kehidupan  bermasyarakat, bahkan  tatanan  keluarga.
            Bagaimana tidak hancur sendi-sendi kehidupan bermasyarakat dan
            tatanan keluarga, karena agama juga menjadi sarana untuk terlibat
            dalam proses kekerasan tersebut.
                Akibat  dari  peristiwa  berdarah-darah  tersebut,  melahirkan

            trauma  politik  masyarakat  perkebunan. Situasi ketakutan  tersebut
            sengaja  dibangun  oleh  kekuatan  politik  militer  dalam  rangka
            memperkuat  dominasinya, yang kemudian  menghegemoni daerah
            perkebunan.
   285   286   287   288   289   290   291   292   293   294   295