Page 285 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 285

Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan  273


                  Sedangkan  untuk  Desa  Pakis  yang menerima  sebanyak  134
              kepala keluarga. Proses penyerahan Petok D dari pemerintah kepada
              warga tersebut dilakukan di Kantor Kecamatan Panti. Adapun panitia
              pelaksananya adalah Soetopo (Camat Panti), Kartadji (Wakapolsek
              Panti), Sarijo  (Carik  Desa  Pakis), Sami (Kepala  Dusun  Ketajek)
              dan  Atim  (ketua  RT  31 Dusun  Ketajek). Demikianlah, masyarakat
              perkebunan makin merasa memiliki kekuatan hukum yang kuat atas
              tanah tersebut berdasar hukum formal yang berlaku. (i) Masyarakat
              perkebunan  Ketajek  sudah  membayar  pajak  sejak  tahun  1953; (ii)
              Kemudian mendapat SK Menteri Pertanian dan Agraria nomor 50/
              KA/64 dan  S.K. Kinag Jatim  nomor  1/Agr./6/XI/122/HM/III; (iii)
              Masyarakat  perkebunan  juga  membayar  uang ganti rugi kepada
              negara; (iv) Masyarakat perkebunan juga memiliki Petok D; (iv) Serta

              disamping secara yuridis formal, secara ipso facto (dalam rumusan
              hukum adat), warga telah menempati lahan tersebut untuk waktu

              yang lama, tanpa mendapat gangguan atau halangan.
                  Hingga  akhirnya  keberadaan  Dusun  Ketajek  ini semakin
              menjadi perkampungan, karena sudah diduduki sejak jaman Jepang.
              Hingga awal tahun 1960-an, masyarakat perkebunan di Ketajek telah
              memiliki sebuah bangunan Masjid tempat ibadah bagi warga, juga
              terdapat  4 (empat) mushola  sebagai sarana  berkegiatan  beribadah

              harian war  selain itu juga sudah bertengger lebih   lima r












              bangunan rumah y    oleh war  tidak ketinggalan
              sudah terdapat tempat makam umum, temasuk pasar kecil. Sebagian
              warga hingga saat ini kalau melakukan ziarah ke keluarganya yang
              telah meninggal dunia masih mengunjungi Dusun Ketajek. 105
                  Sementara  untuk  kasus  landreform  di tempat  lain, ditemukan
              sebuah  dokumen  tentang dukungan  dari Pertanu  terhadap  proses
              105  Rekonstruksi  narasi  ini diolah dari  berbagai  sumber:  (i) wawancara
                  Mohammad Yasir, tanggal 27 April 2001; (iii) wawancara Munawaroh,
                  tanggal 22 April 2004; dan  (ii) Dokumen  Kronologi Perjuangan
                  Masyarakat Ketajek.
   280   281   282   283   284   285   286   287   288   289   290