Page 284 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 284
272 Tri Chandra Aprianto
Penyerahan SK dari pihak pemerintah kepada masyarakat
perkebunan Ketajek dilakukan di Kantor Kecamatan Panti yang
dilakukan oleh Bupati KDH Tingkat II Jember, Oetomo. Selain
dihadiri oleh banyak masyarakat, acara penyerahan tersebut dihadiri
oleh pimpinan dari Kecamatan Panti (Soetopo), unsur pimpinan
Desa y diw Madram (Carik Desa turut
Soeparman (Kapolsek Panti) dan jajarannya, tidak ketinggalan pula
dari Goentoro (Komandan Rayon Militer) Panti, serta pimpinan
dari organisasi tani, khususnya dari PETANI Cabang Jember, M
Yasir. Selanjutnya 803 kepala keluarga tersebut membayar ganti rugi
kepada Pemerintah dan Yayasan Dana landreform melalui Bank
Bumi Daya (BBD) Cabang Jember, sebesar Rp. 2 untuk setiap satu
104
meter persegi. Proses pembayaran tersebut dilakukan oleh warga
Ketajek hingga akhir tahun 1969.
Kendati belum diselesaikannya proses pembayaran, pada tahun
1967 Pemerintah Daerah Tingkat II Jember membentuk panitia
pelaksana guna menyerahkan Petok D (surat kepemilikan tanah)
kepada masyarakat perkebunan di dusun Ketajek. Mengingat
terdapat dua desa yang akan menerima manfaat dari proses
landreform tersebut, maka pemerintah daerah juga membentuk dua
kepanitiaan pelaksanaan penyerahan Petok D tersebut. Penyerahan
tersebut dilakukan di kantor Kecamatan Panti, dan diserahkan
kepada masing-masing desa (desa Suci dan Pakis).
Untuk penyerahan pertama kepada warga Desa Suci dengan
panitia yang terdiri dari unsur Kecamatan Panti Soetopo (camat
P jajaran Polsek y diw (Wakapolsek P
Nasuha (Kepala Desa Suci) didampingi Madran (Carik Desa Suci)
dan tentu saja Kepala Dusun Ketajek, Sumariyah. Untuk Desa Suci
ini yang menerima Petok D sebanyak 176 kepala keluarga.
104 Sekarang kantor BBD telah berubah menjadi oleh Bank Mandiri cabang
Jalan Wijaya Kusuma yang terletak di seberang Pendopo Kabupaten.