Page 279 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 279
Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan 267
Glantangan, Garahan, dan lain-lain dijadikan tempat melakukan
eksekusi orang-orang PKI. 90
Pada tahun-tahun ini tanah perkebunan menjadi pemandangan
yang mengerikan, bukan lagi tempat yang diperebutkan untuk
ditata ulang struktur agrarianya. Pada tahun-tahun ini lahan-lahan
perkebunan di berbagai daerah tersebut menjadi tempat penguburan
orang-orang kiri. Setiap hari pada tahun tersebut, selepas maghrib
91
wilayah perkebunan sangat mencekam. Tidak ada lagi kasak-
kusuk masyarakat perkebunan tentang penggarapan lahan-lahan
perkebunan yang telah ditinggal pemilik erfpacht tersebut. Tidak
ada lagi pendidikan-pendidikan politik tentang penataan ulang
sumber-sumber agraria oleh Sarbupri. Kasak-kusuk dan obrolan
pendidikan diganti oleh deru truk-truk milik PN Perkebunan yang
mengangkut orang-orang yang di(ter)tuduh PKI. Mereka dikawal
dengan pasukan Armed III Jember untuk dibawa ke pelosok-pelosok
perkebunan. 92
Setiap malam selepas sholat isya’, masyarakat perkebunan di
Perkebunan Garahan (Kecamatan Silo) daerah perbatasan dengan
Kabupaten Banyuw selalu terdengar suara desingan t
dan jeritan panjang yang memilukan dan menyayat hati. 93 Begitu
pula yang terjadi di beberapa perkebunan di bagian selatan, seperti
Wonojati, Glantangan, Kali Sanen, dan Wonowori menjelang akhir
90 Untuk perkebunan Wonowiri Wawancara Wagino, 26 Desember 2001.
Untuk Perkebunan Glantangan wawancara Sahid, 31 Mei dan 8 Juni
2004.
91 Wawancara Kasidi, 23 Desember 2001.
92 Anonim, ‘Data Tambahan tentang Kekejaman Kontrarevolusioner
Indonesia Khususnya Jawa Timur’ dalam Robert Cribb The
Indonesian Killings; Pembantaian PKI di Jawa dan Bali 1965-1966
(Yogyakarta: Mata Bangsa, 2003), hlm. 282.
93 Tentara dibantu oleh satuan-satuan tugas lokal seperti Hansip dan
berbagai ormas termasuk Banser. Untuk Hansip lokal mendapat
perintah Puterpr Wawancara 2 Desember 2001.