Page 276 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 276

264   Tri Chandra Aprianto


            di daerah  ini. Meskipun  terdapat  ketimpangan  struktur  agraria
            yang demikian  parah  yang menyebabkan    kemiskinan, namun




            tingkat konliknya lebih rendah     wilayah y

            pesantrennya lebih kecil.
                Akan  tetapi  mulai  awal  Oktober  1965,  ibarat  arus  balik
            dengan  gelombang yang dahsyat  menghantam  bibir  pantai hingga
            memporak-porandakan daratan. Riak-riak revolusi yang dinyanyikan
            PKI dan onderbouw-nya saat aksi sepihak, tiba-tiba pada pertengahan
            Oktober  1965 berbalik, masyarakat  Jember  diorganisir  oleh  Banser
            dan  Anshor  menggelar  apel akbar  di alun-alun  kota  dengan
            inspektur  upacara  dari pihak  Militer, yang menuntut  pembubaran
            PKI.   Tidak ber      akbar  massa   akbar berpaw



                79
            keliling di jalan-jalan  protokol kota  Jember  sambil meneriakkan
            bubarkan  PKI. Hingga  akhirnya, sampai sekarang belum    ada
            penjelasan  yang memadai tentang siapa  yang memulai, tiba-tiba
            berbagai gedung dan aset material milik PKI dan berbagai ormasnya
            diserang massa, dirusak  dan  dibakar. 80  Sementara  terdapat  empat
            anggota DPRD Jember dari unsur PKI pada bulan Desember dipecat:
            (i) Ny. Soewarning, (ii) Soekardi Wirjosandjojo, (iii) Ny. Soeprapti
            Soendjoto, dan (iv) Djoko Soeroso. 81




            79  Apel  akbar  juga  terjadi  di  alun-alun  Banyuwangi  pada  tanggal  16
                Oktober 1965. Ribuan orang dimobilisasi untuk mengikuti apel akbar
                tersebut. Terdapat  beberapa  tokoh  yang melakukan  orasi politik
                mengecam  tindakan  PKI di Jakarta. Adapun  yang melakukan  orasi
                adalah: (i) Kolonel Supaat Slamet (TNI AD); (ii) Haji Abdul Latif (NU);
                dan  (iii) Jafar  Ma’ruf  (PNI). Lihat  pada  Pusat  Penelitian  dan  Studi

                Pedesaan dan Kawasan Universitas Gadjah M  ‘  Kekerasan









                Pedesaan Klaten dan Banyuwangi’  dalam Robert Cribb  The Indonesian

                                                           (Y
                Killings; Pembantaian PKI di Jawa dan Bali 1965-1966ogyakarta: Mata
                Bangsa, 2003), hlm. 257.
            80  Hasil wawancara lapangan, hampir semua narasumber menceritakan
                hal ini.
            81  Bambang Hariono, dkk, Wakil Rakyat Kabupaten Jember Tempo Doeloe
                dan Sekarang (1931-2007), (Jember: Setwan DPRD Jember, 2007), hlm.
                107.
   271   272   273   274   275   276   277   278   279   280   281