Page 289 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 289

Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan  277


              periode  sebelumnya  dimana  tahun-tahun  politik  begitu  panjang.
              Periode  ini politisasi isu  penataan  ulang sumber-sumber  agraria
              sangat  kental. Tingkat  politisasinya  terjadi menyeluruh  di daerah




              pedesaan Jaw  Ironisnya wacana penataan   sumber-





              agraria bergeser   perkebunan ke wilayah lahan

              masyarakat. Setidaknya  ada  tiga  latar  sejarah  yang menyebabkan
              pergeseran  tersebut: (i) adanya  kompromi elite  nasional dengan
              pihak kolonial yang tertuang dalam hasil KMB; (ii) nasionalisasi yang
              menyebabkan kontrol ekonomi perkebunan oleh pihak militer; dan
              (iii) ditambah lagi oleh keputusan elite PKI yang menyatakan musuh
              yang menghambat   penataan  ulang sumber-sumber  agraria  adalah
              tujuh  setan  desa. PKI dengan  isu  tujuh  setan  desanya  menggedor
              struktur masyarakat di pedesaan, bukan struktur agraria yang sudah
              mendominasi sejak kolonial.
                  Konlik  dalam  tubuh  kekuatan  masyarakat  perkebunan  tidak
              terhindarkan, karena terjadinya pergeseran makna penataan ulang
              sumber-sumber  agraria. Kalau  dalam  masyarakat  perkebunan  di
              Jember polarisasinya begitu mudah antara kekuatan muslim dengan
              komunis. Upaya   penataan  sumber-sumber   agraria  yang sudah
              mengalami pergeseran yang dalam praktek politiknya berlangsung
              dalam  bentuk  aksi sepihak  mengacaukan  struktur  dan  sistem

              kehidupan  pedesaan. Kehidupan  masyarakat  di pedesaan  sanggat
              terganggu  oleh  aksi-aksi tersebut, khususnya  kalangan  elite  di




                Sementara struktur masyarakat pedesaan   Jawa


              k  warga paternalistikny  sehingga terganggunya kalangan elit





              tentu saja terganggu juga struktur  bawahny  Karenanya t




              arus balik atas tindakan aksi sepihak tersebut.
                  Kendati begitu, proses pelaksanaan landreform terus dijalankan
              oleh  rezim  politik  Demokrasi Terpimpin. Proses  redistribusi
              tanah  berlangsung di beberapa  daerah  dengan  beberapa  tahap
              pelaksanaannya. Akan  tetapi, upaya  untuk  menata  ulang sumber-
              sumber agraria yang lebih adil sebagai basis pembangunan ekonomi
   284   285   286   287   288   289   290   291   292   293   294