Page 45 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 45
Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan 33
Selain itu penduduk Jember saat itu juga hadir dari komunitas
masyarakat Jawa y sebagian besar ber daerah Jawa
bagian barat seperti dari Ponorogo, Bojonegoro, Tuban, dan Kediri,
di samping dari daerah vorstenlanden. 83 Jumlah penduduk Jember
semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan perkebunan yang
kemudian memfasilitasi masyarakat untuk mengundang saudaranya
dari luar Jember untuk hadir dan terlibat dalam pembukaan tanah-
tanah perkebunan. Semakin meningkat lagi jumlah penduduknya
manakala perusahaan perkebunan semakin berkembang, ditambah
lagi pihak pengusaha perkebunan menghadirkan buruh dari berbagai
daerah. Pada akhirnya terbentuklah masyarakat perkebunan, dimana
semua kehidupan sosial ekonomi dan politiknya selalu berkaitan
dengan tanaman perkebunan.
Pertemuan budaya berbagai suku bangsa di Jember yang disusul
dengan dialektika budaya melahirkan sintesa budaya baru, yang
kemudian lebih dikenal dengan istilah pendalungan. Sebuah budaya
yang lahir dari interaksi terus menerus atas etnis yang hadir di Jember.
Dalam kreasi kesenian dan bahasanya juga mengalami perpaduan
antar berbagai budaya dari berbagai suku bangsa tersebut. Dalam
Jember sendiri. Pada saat itu Jember dan ketiga tempat tersebut masih
merupakan bagian onder distrik Bondowoso. Hingga tahun 1789, Jember
sebagai onder distrik memiliki jumlah penduduk berkisar 8.000 jiwa.
Artinya pada masa itu Jember masih merupakan daerah berpopulasi
rendah dan masih merupakan wilayah Merujuk
keterangan Residen pada aw masyarakat Madur
belum tertarik bermigrasi ke Jember. Selain alasan transportasinya
sangat Jember wilayahnya masih berupa juga tanahny
yang moeras (berawa). ANRI Besoeki 8.4. Algemeen Verslag van de
Residentie Besoeki. 1886.
83 Jumlah penduduk Jember dari komunitas orang Jawa ini berjumlah
23.822 jiwa yang sebagian besar bermukim di Jember bagian selatan,
yaitu Ambulu, Puger, Wuluhan, Tanggul dan Rambipuji. Kebanyakan
penduduk Jember yang berasal dari suku Jawa ini melakukan migrasi
saat berakhirnya Perang Jawa (1825-1830). Penduduk Jember ada juga
yang berasal Osing (Banyuwangi) sebanyak 1.580 jiwa. ANRI Besoeki
8.4. Algemeen Verslag van de Residentie Besoeki. 1886.