Page 48 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 48

36    Tri Chandra Aprianto


                Dengan  demikian  makna  partisipasi menjadi sangat  penting
            dilihat  dari perspektif  proses  dan  dinamika  sosial yang terjadi di
            masyarakat  perkebunan. Dalam  hal ini, masyarakat  perkebunan
            adalah salah satu agency aktif atas proses rekonstruksi masa lampau
            di  suatu  wilayah  teritorial  tertentu  yang  menjalankan  kehidupan
            dalam  batasan  struktur  tertentu. Dengan  kata  lain, kehadiran
            masyarakat  perkebunan  sebagai titik  tolak  proses  dinamika  di



            wilayah perkebunan adalah penting. Oleh sebab itu, topik kajian ini
            fokus pada partisipasi sosial masyarakat perkebunan dan berusaha
            untuk  melihat  struktur  sosial, proses  sejarah, dan  politik  yang

            menentukan kehidupan or  biasa   bawah.    91


                Sebagaimana  telah  disinggung pada  batasan  tematis  di atas,
            fokus  penelitian  ini adalah  masyarakat  perkebunan  sebagai agen
            utama dari rangka penataan sumber-sumber agraria yang lebih adil.
            Proses  rekonstruksi atas  berbagai sumber  yang telah  didapatkan
            lebih  menonjolkan  pada  partisipasi masyarakat  perkebunan.
                                                                        92
            Demikianlah tulisan ini nantinya akan menjelaskan (explanation)
            dinamika masyarakat perkebunan antara 1942-74.

                Pendekatan  agen  sudah  tidak  memadai untuk  menjelaskan
            keberadaan masyarakat perkebunan y  ingin




            91  Mengenai pendekatan  masyarakat  perkebunan  sebagai agency
                dijelaskan pada metodologi penelitian di sub-bab di bawah ini.
            92  Istilah menjelaskan ini merujuk pada eksplanasi sejarah. Eksplanasi sejarah
                adalah usaha membuat suatu unit peristiwa di masa lampau dimengerti
                secara cerdas. Proses eksplanasi berhubungan dengan hermeneutics dan
                verstehen, menafsirkan dan mengerti, dalam jangka waktu yang panjang,
                dan dalam bentuk peristiwa tunggal. Lihat pada Kuntowijoyo, Penjelasan
                Sejarah  (Historical  Explanation)  (Yogyakarta:  Tiara  Wacana,  2008),
                hlm. 1 dan 10. Proses eksplanasi suatu peristiwa sejarah (bisa jadi) lebih
                mudah  untuk  ditampilkan, ketimbang melakukan  analisisnya. Lebih
                dalam, analisis suatu proses sejarah seringkali menuntun dari, ketimbang
                menuju suatu kompleksitas pemahaman peristiwa sejarah. Lihat Donald
                L. Donham, History, Power, Ideology: Central  Issues in Marxism and
                Antropology  (Berkeley  and Los  Angeles: University  of  California  Press,
                1999), hlm. 140. Bandingkan juga Christopher Lloyd, Explanation in Social
                History (New York: Blackwell, 1986).
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53