Page 47 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 47

Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan  35


              partisipasi politik  masyarakat  perkebunan  dalam  memandang
              ketidakadilan  tersebut. Partisipasi politik  merupakan  upaya  untuk
              individu  atau  kelompok  melibatkan  diri dalam  rangka  mengubah,
              paling tidak  mempengaruhi suatu  kebijakan  politik  yang sedang
              berlaku. Adapun  salah  satunya  adalah  keterlibatan  dalam  partai
              politik  dan  pemilihan  umum. 88  Akan  tetapi dalam  konteks  gerakan
              sosial, partisipasi politik  di sini merujuk  pada  apa  yang dikatakan
              oleh  Huntington  adalah  kegiatan  dari private citizen  yang bertujuan
              mempengaruhi kebijakan  pemerintah. Setidaknya  terdapat  dua  cara:
              pertama, dapat dilakukan melalui prosedur yang konvensional dan non-
              violence, seperti: melalui pemilu, mengajukan petisi, melalui audiensi.
              Kedua, dapat  juga  dilakukan  dengan  di luar  prosedur  konvensional,
              seperti: demonstrasi, pembangkangan  sipil, huru-hara, pemogokan,

              hingga penggunaan kekerasan dan serangan bersenjata, dan revolusi. 89
                  Tentu  saja  partisipasi politik  yang sedemikian  rupa  berposisi
              diametral dengan   keberadaan   perusahaan  perkebunan   yang




                watak akumulatif  Sehingga terjadilah perebutan
              diantara  keduanya. Ujung dari perebutan  klaim  tersebut  adalah
              k  Secara   konlik itu adalah benturan antara









              kepentingan atau   Secara t  k    k
              itu  adalah  perubahan  sosial yang terus  menerus  sebagaimana
              dirumuskan oleh Dahrendorf  H    diaw  oleh tumbuhny



              kesadaran  pada  kelompok  subordinat  akan  adanya  kepentingan

              obyektif  y  berlawanan dengan kelompok superordinat





                K  konlik y  mengarah kepada keker

              bersifat negatif karena merusak sistem sosial yang telah ada. 90
              88  Miriam Budihardjo, Partisipasi  dan Partai  Politik (Jakarta: Grasindo),
                  hlm. 1-28.
              89  Guna memperdalam lihat pada Samuel P Huntington and Joan Nelson,
                  Partisipasi Politik di Negara Berkembang (Jakarta: Rineka Cipta, 1994).
              90  Ralf Dahrendorf, Class and Class Conlict in Industrial Society  (London:
                  Routledge, 1959), hlm. 56-89.
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52