Page 119 - SEJARAH PERLAWANAN TERHADAP IMPREALISME DAN KOLOLISME DI DAERAH SULAWESI TENGGARA
P. 119

3. Jalannya perlawanan

                        Pada  hari-hari  pertama  kedatangan Australia di Kendari,
                   Kapten  Wolhoff  bekas  Controleur  Kendari  yang melarikan
                   diri  ke  Australia  selama  Perang  Dunia  II,  sebagai  pemimpin
                   kekuatan  N.I.C.A.  segera  memulihkan  kekuasaan  Belanda.
                   Untuk  menghimpun kembali kekuatan tentaranya, dikumpul-
                   kannyalah  bekas-bekas  KNIL  yang  ditempatkan  J epang  di
                   kamp-kamp  tawanan  lalu  dipersenjatai  kembali.  Pada  saat
                   itu sebagaian  besar  bekas  tentara KNIL dipekerjakan J epang
                   pada  pertambangan  nikel  di  Pomalaa.  Direncanakanlah  pen-
                   jemputan  mereka  di  Pomalaa  dengan  memberangkatkan  se-
                   pasukan  tentara  N.l.C.A.  Agar  tidak  mengalami  kesulitan,
                   direncanakan  pula  agar  pasukan  yang  dikirim  nanti  harus
                   memakai seragam sekutu (Australia).
                        Serita  tentang  rencana  kedatangan  tentara  N.I.C.A  di-
                   terima  oleh  PRI  Kolaka  pada  tanggal  16  Nopember  1945.
                   Segera  dihubungi  Kabasima Taico/Kemondan  tentara Jepang
                   di  Pomalaa tentang  kebenran  berita itu.  Dari Kabisima Taico
                   diperoleh  berita  pasti  bahwa  tentara  N.I.C.A  akan  tiba  di
                   Pomalaa  pada  tanggal  19  Nopember  1945  sekitar  pukul
                   09.00 pagi.
                        PRI  segera  mengadakan  rapat  pimpinan.  Keputusan
                   rapat menetapkan  bahwa  N.I.C.A.  tidak  diizinkan  memasuki
                   wilayah  Kolaka  kecuali  dengan  izin  Kepala  ~emerintah
                   Kolaka.  Persiapan  dan  kesiagaan  ditingkatkan  baik  dalam
                   kota  maupun  sepanjang  jalur  hubungan  ke  Pomalaa.  Yang
                   dipertanyakan  bagaimana sikap  terakhir dari anggota-anggota
                   bekas  KNIL  yang  berada  di  Pomalaa.  Untuk mengetahui itu
                   maka  subuh  tanggal  19  Nopember  1945  berangkatlah  ke
                   Pomalaa  Andi  Kasim  (Kepala  Pemerintah  Kolaka)  bersama
                   seorang  pimpinan  PRI  yaitu  Tahrir dan  di  sana  diadakanlah
                   pertemuan  dengan  para  bekas  KNIL.  Semua  anggota  bekas
                   tentara  KNIL  menyatakan  tetap  setia  pada  Proklamasi  1 7
                   Agustus  1945. Tokoh-tokoh yang  terkenal  seperti M.J oseph,
                   M.Billibao  dan  Sarilawang  malah  sudah  menjadi  pelatih
                  kemileteran  PKR  yang  dipusatkan  di  kampung Silea.  Antara
                  pemerintah  Kolaka,  pemimpin  PRI    Kolaka  dengan  para

             110
   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124