Page 120 - SEJARAH PERLAWANAN TERHADAP IMPREALISME DAN KOLOLISME DI DAERAH SULAWESI TENGGARA
P. 120

anggota  bekas  KNIL  menetapkan  tekad  bersama  akan  me-
             nentang  dan  mencegah  kedatangan-kedatangan  N.I.C.A.  ke
             dalam  wilayah  RI  Di  Kolaka.  ·Diputuskanlah  akan  meng-
             hadang  pasukan  N.l.C.A  dan  ditetapkan  Kampung  Baru
             (Kombobaru) yang terletak 8 km dari Kolaka menjadi tempat
             penghadangan.  N.I.C.A.  tidak  akan  diizinkan masuk Kolaka
             atau  Pomalaa.  Persiapan perlawanan  diatur dan barisan peng-
             gempur  disiagakan  pagi  hati  itu.  Menurut  Ch.Pingak  bahwa
             sejak  pagi  hari  tanggal  19  Nopember 1945, rakyat sudah ber-
             duyun-duyun  dengan  berjalan  kaki  menuju  Kambobaru
             (Kampung  Baru)  8  km  dari  Kolaka.  Mulai  dari  kota sampai
             sepanjang  jalan  menuju  km  8  telah  diadakan  pos-pos  per-
             tahanan.  Segala  jenis  kendaraan  darat  seperti  oto,  sepeda
             dan  lain-lainnya  dipersiapkan  untuk  mengangkut  pasukan
             dan  perlengkapan  perang  dan  untuk membawa  berita.  Yang
             sukaf  diatur  ialah  rakyat  banyak  yang  begitu  meluap-luap
             semangatnya  untuk  menggempur  N.I.C.A.  sehingga  mereka
             tinggal  di  jalan  di tempat terbuka stelling sudah diatur di tepi
            jalan  yang  waktu  itu  masih  berhutan lebat.  Yang.Jucu  ialah
             bahwa  senjata  api  berkelebihan,  sedang  yang  tahu  memper-
             gunakannya  terbatas jumlahnya.  Senjata  dibagikan pada para
             bekas  KNIL  dan  Heiho  yang  ada,  serta  mereka  yang  biasa
             berburu  rusa  dan  binatang hutan Jainnya. Para  pemuda yang
             belum  dilatih  kemiliteran  dan  belum  tahu  mempergunakan
            senja ta  tidak  mau  ketinggalan  mengam bil  bagian  dalam  per-
             tempuran  yang  bakal  terjadi. Mereka itu minta supaya diberi-
            kan  senjata.  Agar  tidak  mengendurkan  semangat  juang
            pemuda-pemuda  yang  sementara  berkobar-kobar  dan  me-
            rnuncak  itu  maka  diberikan  senjata.  Untuk  itu  diadakan
            Jatihan  kilat  bagaimana  mempergunakan  senjata  yaitu  bagai-
            mana  memasukkan  peluru  dan  cara  menembakannya  kepada
            musuh,  teori  akan  dipraktekan  sebentar dalam  pertempuran
            yang  akan  terjadi.  Pemuda-pemuda  sudah  dilatih  sudah
            disebarkan  ke  desa-desa.  Pasukan  PKR  yang  bersenjatakan
            tom bak, parang,  bambu  runcing  dan sebagainya diatur dalam
            stelling-stelling  di  sepanjang  jalan  antara  km  8  ke  jurusan
            Wundulako.  Tenaga  yang  dikerahkan  di  waktu  itu  kurang


                                                                   1 1 1
   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125