Page 123 - SEJARAH PERLAWANAN TERHADAP IMPREALISME DAN KOLOLISME DI DAERAH SULAWESI TENGGARA
P. 123
pucuk LE, 3 pucuk pistol, bayonet, granat, parang
Australia, to pi waja, ransel-ransel dan be berapa do-
kumen penting.
Disamping itu ditawan pula tentara Jepang sejumlah
satu pleton. Di pihak PKR Kolaka diderita kerugian ; satu
orang gugur dan satu orang Iuka berat.
Letnan J .Boon setelah menghutan beberapa hari lam a-
n ya, akhirnya ditemukan oleh Abd.Halik, Kusoi, Hudaini dan
Salaga di sungai Nango-Nango/LoEya akhirnya dengan
cara tipu daya mereka menawan dan menyerahkan ke tangan
PKR di Rate-Rate lalu dibawa ke Kolaka dan dipenjarakan di
sana. 1 1 )
Dari penawan Letnan J.Boon disita senjata berupa satu
pucuk pistol, sepucuk jungle dan satu buah granat tangan. 1 2 )
Dengan penawanan Letnan J .Boon beserta dua orang
pasukannya merupakan bukti bahwa Pemerintah RI di
Kolaka tidak bisa dianggap ringan oleh Belanda. Untuk mem-
bebaskan mereka dikirimlah dari Kendari satu delegasi yang
terdiri orang-orang Jepang dengan memakai tanda Palang
Merah dan bendera Merah Putih, datang menemui Pemerin-
tah Republik Indonesia di Kolaka sambil mengajukan per-
mintaan :
- mayat korban pertempuran diterima untuk dibawa
ke Kendari;
- pembebasan tawanan ; dan
- pengembalian semua peralatan dan perlengkapan yang
jatuh ke tangan PKR Kolaka.
Permintaan tersebut ditolak oleh Pemerintah dan Pimpinan
PKR. Penolakan atas misi damai J epang oleh Pemerintah RI
di Kolaka didasarkan atas pendapat bahwa urusan tersebut
adalah urusan antara Pemerintah RI dengan Sekutu (Aus-
tralia). Walaupun demikian atas kemurahan hati Pemerintah
RI, masih sampai meluaskan mengambil mayat-mayat tentara
NICA yang gugur dalam peristiwa 19 Nopember 1945 untuk
dibawa ke Kendari. 1 3 )
114