Page 126 - SEJARAH PERLAWANAN TERHADAP IMPREALISME DAN KOLOLISME DI DAERAH SULAWESI TENGGARA
P. 126
rakyat yang sudah merdeka dan tidak menginginkan
negara dijajah oleh siapapun.
3. Mengenai masalah tawanan akan diserahkan resmi
sebagai tawanan perang kemerdekaan dengan saran akan
dipertukarkan dengan tawanan pemuda pejuang di
Palopo. Sebagai langkah pertama maka Letnan J .Boon
akan dibawa menghadap Australia sebagai terdakwa
yang menggnggu keamanan daerah Kolaka.
Sehari sebelum kedatangan tentara Australia terjadi suatu
peristiwa yang hampir saja membahayakan kedudukan
Pemerintan RI di Kolaka dalam menghadapi tentara Australia
yaitu tindakan sepihak dari sementara pemuda yang menculik
Letnan J. Boon untuk di bun uh. Un tung saja tindakan ini
dapat diatasi oleh pimpinan pemuda. 1 8 )
Memang di kalangan pemuda timbul kegelisahan atas ke-
kedatangan Australia ke Kolaka. Malah mereka mempersiap-
kan diri menghadapi keadaan yang tergawat. Semua kekuatan
dikerahkan dan rakyat disiagakan untuk menghadapi segala
kemungkinan. Sedangkan pimpinan pemerintahan Andi
Kasim dan pucuk pimpinan PRI menghendaki pembuktian
ad anya pemerintahan RI di Kolaka yang syah dan berdaulat
dan menginginkan Australia menghorm ati kedaulatan ini.
Pada hari perundingan akan diadakan (pukul 14.00 -
siang) di Pomalaa, di sekitar Pomalaa dipenuhi oleh pemuda,
malah M. Joseph dan pasukannya berada tidak berapa jauh
dari pesanggarahan tempat perundingan akan diadakan. 1 9 )
Malah rakyat berbondong-bondong dengan segala macam
senjata telah memenuhi jalqn antara Kolaka - Pomalaa. 2 0 )
Keselamatan Letnan J .Boon dikhawa tirkan ketika akan
dibawa ke Pomalaa sehingga harus disembunyikan dengan
ditutupi terpal. Pemuda dan rakyat Kolaka yang cinta ke-
merdekaan dan cinta RI telah bertekad untuk menghadapi
siapa yang akan mengancam kemerdekaan. Pukul 14.00
perundingan dimulai. Delegasi Luwu/Kolaka dipimpin oleh
Andi Mappanyompo (wakil dari Luwu) dan Andi Kasim
Kepala Pemerintah RI di Kolaka, sedangkan Australia
dipimpin oleh seorang perwira yang berpangkat Kapten.
117