Page 142 - SEJARAH PERLAWANAN TERHADAP IMPREALISME DAN KOLOLISME DI DAERAH SULAWESI TENGGARA
P. 142

194 7  M.  Ali  Kamry  berhasil  kem bali  dari  perjalanannya
               ke  Sulawesi  Selatan.  Di  sekitar  Wawo  bertempat  di  suatu
               pegunungan  M.  Ali  Kamry  mengadakan  pertemuan  dengan
               Supu  Jusuf  dan  Konggoasa.  Pertemuan  menghasilkan  suatu
               keputusan  yaitu  terbentuknya  suatu  wadah  baru  untuk
               melanjutkan  perjuangan  kemerdekaan.  Wadah  atau  badan
               perjuangan  itu  disebut  KRIST  (Kebangkitan  Rakyat
               Indonesia  Sulawesi  Tenggara)  yang  personalia  pimpinan
               terdiri dari :
                    1.  Komandan Umum              M.  Ali Kamry
                    2.  Wakil Komandan Umum        Konggoasa
                    3. Kepala Staf Um um           Supu Jusuf.
                    Pusat  perjuangan  KRIST  meliputi  kampung Wawo  dan
                lapapawu  dengan wilayah yang dibagi dalam tiga sektor yaitu :
                    l. Sektor I  meliputi  wilayah  dari Wawo ke utara sampai
                       berbatasan Malili, dipimpin oleh M. Ali Kamry ;
                    2. Sektor  II  meliputi  wilayah  dari  kampung  Lapapawu
                       ke  selatan  sampai  wilayah  Buton,  dipimpin  oleh
                      Konggoasa;
                    3. Sektor  III  meliputi  wilayah  dari  Lapapawu  ke  arah
                       timur sampai Kendari, dipimpin oleh Supu Jusuf.

                    T etapi  sayang  sekali,  pada  tanggal  5  Desem ber  194 7
               maskas  M.  Ali  Kamry  diserang  oleh  patroli  NICA  secara
               tiba-tiba  dan  menyebabkan  tertangkapnya  11  orang pasukan
               in ti  di  samping  gugurnya  Mansyur  (Kabasima  Taco)  dan
               Sukri.  M.  Ali Kamry beserta dua orang temannya yaitu Ukkas
               dan  Nonci  dapat  meloloskan  diri.  Tetapi . pada  akhirnya  M.
               Ali  Kamry  tertangkap  di  Lanipa  pada  tanggal  20  Januari
               1948.
                    Pimpinan  lainnya yaitu Supu Jusuf dan Konggoasa tetap
               bergerilya  di  gunung-gunung.  Mereka  semakin  terdesak  oleh
               patroli NICA.
                    Pad  a  tanggal  23  September  1948  di  dalam  keadaan  tak
               berdaya karena  sakit  Supu  Jusuf  ditangkap  oleh  Polisi NICA
               dari  Kolaka  lalu  dibawa  ke  Kolaka  kemudian  dipindahkan


                                                                     133
   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147