Page 144 - SEJARAH PERLAWANAN TERHADAP IMPREALISME DAN KOLOLISME DI DAERAH SULAWESI TENGGARA
P. 144
adanya penimpaan hukuman penjara bagi sebagian besar para
pemimpin PKR baik PKR Kolaka maupun PKR Luwu
yang berjuang di daerah Kolaka .. Di antara mereka terdapat
lima orang PKR Luwu yang dipenjarakan di Penjara Cipinang
Jakarta dengan hukuman mati yang kemudian diubah
menjadi hukuman seumur hidup. 3 9 ) yaitu M. Jusuf Arif,
Andi Ahmad, Andi Tenriadjeng, M. Landau Dg. Mabbate dan
M. Djufri. Pemimpin-pemimpin lainnya dihukum berdasarkan
putusan Pengadilan Hadat Tinggi di Watampone sebagai,
berikut : 40 )
1. Andi Djemma (Datu Luwu) 25 tahun dalam pengasingan
di Ternate;
2. Andi Pangerang, 25 tahun dalam pengasingan di Bima;
3. Andi Kaso, . 25 tahun dalam pengasingan di Tomohon ;
4. Andi Mappanyompa; 20 tahun dalam pengasingan di Ban-
da;
5. Andi Kasim, 20 tahun dalam pengasingan di Ende;
6. Andi Makkulau, 20 tahun dalam pengasingan di Morotai;
7. Andi Mangile, 5 tahun penjara;
8. M. Sanusi Dg. Mattata, I 0 tahun penjara.
Di samping itu berdasarkan putusan pemerintah NICA
di Palopo telah dijatuhi hukuman penjara 11 tahun terhadap
M. Ali Kamry dan hukuman penjara 3 tahun terhadap Supu
Jusuf.
Hukuman pengasingan ataupun penjara dijalankan oleh
para pejuang pembela kemerdekaan RI , tetapi tiba pada
penyerahahan kedaulatan tanggal 27 Desember 1949 para
tahanan dibebaskan oleh Pemerintah Republik Indonesia
Serikat. Daerah Kolaka yang sejak tahun 1907 masuk wilayah
Afdeeling Luwu kemudian terbagi dua di zaman Jepang yaitu
Kolaka Utara masuk wilayah Ken Luwu dan K_olaka Tengah/
Selatan masuk wiayah Ken Buton dan Laiwoi, maka setelah
selesai perang mempertahankan kemerdekaan RI akhirnya
menjadi wilayah Daerah Tingkat II Sulawesi Tenggara.
Dengan Undang-Undang No. 29 Tahun I 959 terbentuklah
Kabupaten Daerah Tingkat II Kolaka dengan ibukota Kolaka.
135