Page 87 - SEJARAH PERLAWANAN TERHADAP IMPREALISME DAN KOLOLISME DI DAERAH SULAWESI TENGGARA
P. 87
terang-terangan Belanda mencampuri urusan pemerintahan di
kerajaan Muna.
Perlawanan yang dilancarkan oleh La Ode Pulu pada tahun
1914- 1915 mengakibatkan tindakan pemerasan penajajah
semakin ketat. Rakyat dipaksa bekerja pada onderneming-
ondememing Pemerintah antara lain di Perkebunan kelapa di
Pulau Tobea dan pemeliharaan serta pengembangan hutan jati di
Rah a.
Tindakan La Kare menentang pemerintahan Belanda melalui
da'wah dan propaganda yang bersifat nasionalis menyebabkan ia
diasingkan di Selayar pada tahun 1934- 1936; di B ulukum ba pad a
tahun 1936- 1940 dan sekolah Muhammadiyah di Raha ditutup
oleh Pemerintah. 12)
Sejak tahun l 930 tidak ada lagi pengangkatan raja Muna
dan urusan pemerintah bumi putera ditangani langsung oleh Sultan
Buton dari Bau-Bau.
B. PERLAW ANAN TERHADAP NICA (NETHERLAND
INDIAC CIVIL ADMINISTRATION)
Perlawanan tersebut merupakan perangmempertahankan
Proklamasi Kemerdekaan Repu blik Indonesia tanggal l 7
Agustus 1945.
l. Latar belakang perlawanan
Belanda menduduki daerah Muna sejak tahun 1906 dan ber-
langsung sampai dengan kedatangan Jepang pada awal tahun 1942.
Selama waktu yang relatif singkat itu pemerintah Belanda telah
banyak menimbulkan kesukaran hidup di kalangan penduduk.
Berbagai macam peraturan pajak telah diturunkan dan harus di-
patuhi oleh rakyat, belum lagi beban tugas lainnya seperti kerja
dinas atau heeredienst yang sangat memberatkan kehidupan
masyarakat Muna.
Heeredienst dan pinonton bagi Kepala Kampung dan Kepala
Distrik meminta tenaga dan waktu yang cukup berarti bagi rakyat
un tuk mencari nafkah bagi .keluarganya.
78