Page 86 - SEJARAH PERLAWANAN TERHADAP IMPREALISME DAN KOLOLISME DI DAERAH SULAWESI TENGGARA
P. 86
li" sementara sibuk berperang melawan ayahnya "La Patau" Raja
Bone.
Pada tahun 1914, La Ode Pulu yang mem benci tindakan
Pemerintah Hindia Beland a di Muna kem bali ditem baki oleh
pasukan Belanda di Pasilao. La Ode Pulu berhasil membunuh
beberapa orang tentara Belanda, sebaliknya dia tidak mengalami
cedera sedikitpun. Menurut yang diberitakan oleh orang-orang tua
di Muna, bahwa La Ode Pulu seorang yang kebal terhadap besi
ataupun peluru. Setelah Belanda berhasil mengepung dan me-
nangkapnya beliau disiksa dan dipukuli dengan batang jarak
sampai meninggal dunia pada tahun 1915. 11)
Karena rakyat Muna semakin menampakkan ketidaksenang-
annya terhadap Pemerintah Belanda yang mendukung pengem-
bangan paham dan ajaran Kristen, sedangkan agama Islam seolah-
olah diterlantarkan, maka pad a tahun 1933 tim bullah keizinan
Pemerintah Belanda bagi Perkumpulan Muhammadiyah untuk
boleh mendirikan Sekolah Mhammadiyah. La Kare sebagai
Pemimpin pergerakan Muhammadiyah sekaligus selaku pimpinan
sekolah telah memanfaatkan kesempatan membangkitkan rasa
kesadaran beragama Islam di samping kesadaran nasional yang
memperjuangkan kemerdekaan bangsa. Oleh karena itu pada tahun
J 935 La Kare ditangkap Belanda dan sekolah Muhammadiyah di
Raha ditutup oleh pemerintah.
4. Akibat perlawanan.
Kekalahan Gowa pirnpinan Sultan Hasanuddin pada tahun
1667 turut diderita oleh Raja Muna La Ode Kaindea. Apalagi
dengan penaklukan langsung kerajaan Muna dan Tiworo yang
dilakukan oleh Belanda pada tahun 1668 telah menyebabkan La
Ode Kaindea tidak Jagi berkuasa penuh sebagai raja Muna, tetapi
harus didarnpingi oleh La Ode Muhammad Idris dari Buton yang
bertindak selaku Sarano Kaindea atau Pelaksana Pemerintahan
Kaindea. Sebelumnya itu pada tahun 1652 sarnpai tahun 1655 La
Ode Kaindea telah rnengalami pengasingan di Pulau Ternate.
Usaha La Ode Kontukoda untuk rnengajak Gowa rriemerangi
Kompeni Belanda pada tahun 1710, telah rnengakibatkan secara
77